Suara.com - Long Covid masih menjadi misteri bagi para ilmuwan. Hingga kini, mereka masih melakukan berbagai penelitian untuk mengetahui lebih jauh kondisi yang dialami penyintas infeksi virus corona tersebut.
Baru-baru ini, penelitian dari St. Joseph's Health Care London menemukan sumber masalah pernapasan pada penderita long Covid.
"Temuan ini memungkinkan kami untuk menunjukkan bahwa ada dampak fisiologis pada paru-paru (pasien) yang berkolerasi dengan gejala mereka," kata ahli pernapasan Michael Nicholson, dilansir Science Alert.
Melalui hasil MRI, peneliti menemukan transisi oksigen ke dalam sel darah merah tertekan di paru-paru penderita long Covid.
"Bagi pasien long Covid, bahkan jika mereka tidak mengalami infeksi yang cukup parah untuk dirawat di rumah sakit, kami melihat kelainan dalam pertukaran oksigen saat melintasi membran alveolar ke dalam sel darah merah," kata ahli biofisika Grace Parraga.
Perlu diingat bahwa Covid-19 juga penyakit pembuluh darah, tidak hanya pernapasan saja. Artinya, infeksi dapat menganggu sistem peredaran darah.
Partikel virus SARS-CoV-2 bisa secara langsung menargetkan sel endotel, yang melapisi dinding pembuluh darah dan jantung.
MRI menunjukkan adanya kerusakan pembuluh darah, hasil CT scan juga mengonfirmasi kelainan pada pembuluh darah di paru-paru.
Berikut skema dugaan penyebab masalah pernapasan pada penderita long Covid menurut peneliti:
Baca Juga: Update Covid-19 Global: EMA Ingin Ada Vaksin Booster Khusus Varian Omicron
- Pembuluh darah kehilangan fleksibiltasnya, sehingga mengurangi berapa banyak darah yang tersedia untuk mengikat gas xenon (yang dihirup pasien sebelum MRI).
- Adanya pola aliran darah baru karena perubahan pembuluh di bagian lain diperkirakan mengalihkan darah dari wilayah pertukaran gas.
- Atau terjadi penyumbatan fisik yang mencegah darah mengalir ke sana.
Namun, peneliti memperingatkan bahwa ukuran sampel yang sangat kecil di studi ini membatasi kemampuan emreka untuk menggeneralisasi.
Karenanya, penting untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Hal yang diketahui secara jelas dari penemuan ini adalah bahwa infeksi benar-benar dapat mengacaukan sistem peredaran darah penderita hingga menyebabkan long Covid.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!