Suara.com - Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Usman Sumantri meminta Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Riset (Kemendikbud Ristek) untuk menambah kuota jurusan dokter gigi di universitas.
Langkah ini perlu dilakukan untuk mengatasi masalah kekurangan dokter gigi yang dialami Indonesia. Pasalnya perbandingan seorang dokter gigi harus melayani 11.000 penduduk di Indonesia, padahal idealnya satu dokter gigi melayani 7.500 penduduk.
"Kemendikbud harus memperbanyak program studi kedokteran gigi, kemudian memperbanyak fakultas kedokteran gigi yang memproduksi dokter spesialis gigi," ujar Usman dalam acara diskusi Pepsodent di Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurut Usman, saat ini per tahun ada 2500 hingga 5000 lulusan dokter gigi di Indonesia, tapi jumlah ini belum cukup. Apalagi angka ini sangat jauh dibanding dengan lulusan dokter umum, dengan rerata 12.500 lulusan setiap tahunnya.
"Hal ini dikarenakan penerimaan mahasiswa baru di setiap univeritas itu tidak terlalu banyak dan sangat kurang, karena mempertimbangkan perbandingan rasio antara dosen dan mahasiswa yang 1 berbanding 3," jelasnya.
Ia juga membantah kurangnya jumlah dokter gigi disebabkan minat pelajar Indonesia untuk jadi dokter gigi menurun atau berkurang.
Keadaan juga semakin diperparah, universitas yang menyediakan jurusan dokter gigi masih terbatas di pulau Jawa atau Bali.
"Sedangkan untuk peminatnya sendiri itu sangat banyak. Ditambah universitas yang memiliki kedokteran gigi hanya bertumpuk di jawa dan belum menyebar ke provinsi provinsi yang lain," tutup Usman.
Baca Juga: Ada Layanan Konsultasi Dokter Gigi Gratis untuk 10 Ribu Orang, Ini Cara Aksesnya!
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?