Suara.com - Sekelompok dokter kandungan melaporkan penemuan mengejutkan pada seorang wanita asal Wales, Inggris, yang pernah melakukan aborsi 20 tahun lalu. Wanita 39 tahun ini berulangkali mencoba hamil dalam dua tahun, tapi hasilnya nihil.
Walau kondisinya digambarkan sehat dan bugar, ia selalu mengalami nyeri panggul. Akhirnya para dokter di Departemen Obstetri dan Ginekologi, Bangor, menyelidiki kondisinya lebih lanjut.
Wanita yang tidak disebutkan identitasnya itu diduga pernah menderita sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS).
Hasil MRI menemukan adanya kelainan pada jaringan rahim, termasuk kista. Namun, wanita itu tetap berevolusi, menunjukkan dia masih subur.
Dia pun dirujuk ke klinik kesuburan, di mana ada pilihan IVF atau bayi tabung. Tetapi ia dan pasangannya ditolak karena keduanya perokok.
Bila ingin tetap menjalani program bayi tabung, ia dan suaminya harus berhenti kebiasaan buruk tersebut, lapor The Sun.
Satu tahun kemudian, sang wanita kembali ke dokter kandungan dengan keluhan nyeri kronis di sisi kiri dan menstruasi yang lama serta menyakitkan.
Dokter menduga ia menderita PCOS, dan menyarankannya untuk dioperasi.
Sambil menunggu operasi, sang pasien menjalani USG panggul untuk yang kedua kalinya. Saat itulah dokter menemukan benda asing di jaringan rahimnya, berdekatan dengan leher rahim (serviks).
Baca Juga: Ngorbit: Zara Leola feat. Enda Ungu - She's Nothing
"Sebuah benda asing diamati dan keluar dari rongga endometrium. Histologi benda asing menunjukkan fragmen tulang mati," tulis dokter dalam makalah yang terbit di Clinical Case Reports.
Dokter menduga tulang tersebut berasal dari janin yang dahulu pernah digugurkan oleh sang wanita.
"Jika tidak diobati, dapat menyebabkan disfungsi menstruasi dan infertilitas sekunder. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tulang janin diduga memberi efek buruk pada embrio yang sedang berkembang, sehingga menyebabkan infertilitas," tandas para dokter.
Dokter mencatat hasil MRI dan USG pertama sang wanita tidak mendeteksi adanya potongan tulang. Karenanya, gejala wanita itu salah didiagnosis selama bertahun-tahun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!