Suara.com - Mimpi basah merupakan kondisi di mana seseorang mengalami ejakulasi atau keluarnya air mani (sperma) saat tidur. Mimpi basah sendiri dapat menandakan orang tersebut mengalami pubertas pada laki-laki.
Melansir laman Teens Webmd, pada umumnya, mimpi basah ini berkaitan dengan hubungan seks di dalam mimpi. Hal tersebut yang membuat orang yang mimpi basah mengalami ejakulasi.
Selain itu kondisi ini terjadi tanpa kesadaran orang yang memimpikannya. Oleh karena itu, biasanya ketika terbangun orang tersebut tidak mengingat mimpinya.
Dokter menyebut mimpi basah sebagai emisi nokturnal. Emisi berarti pelepasan sedangkan nokturnal memiliki arti malam hari. Dengan demikian mimpi basah berarti pelepasan (orgasme) malam hari.
Rupanya mimpi basah sendiri juga bisa terjadi pada perempuan. Hanya saja perempuan tidak mengalaminya terlalu sering seperti laki-laki.
Penyebab
Penyebab mimpi basah sendiri yaitu karena produksi hormon testoteron dalam tubuh. Hormon tersebut dapat mendorong tubuh melepaskan sperma.
Selain itu, mimpi basah juga bisa terjadi karena air mani yang menumpuk dalam diri. Untuk itu, tubuh secara otomatis mengeluarkan air mani yang menumpuk tersebut dengan cara mimpi basah.
Seperti yang diketahui, kondisi pubertas setiap orang berbeda. Oleh karena itu, mimpi basah terjadi di usua yang berbeda-beda pada setiap orang.
Selain itu, mimpi basah juga tidak hanya terjadi saat pubertas. Seseorang dapat mengalami mimpi basah berkali-kali, bahkan saat sudah dewasa.
Baca Juga: Makanan dan Minuman Bisa Pengaruhi Rasa Sperma Pria, Cobalah Konsumsi Ini
Setelah sperma keluar orang yang mengalami mimpi basah biasanya akan terbangun secara otomatis. Hal ini karena munculnya rasa tidak nyaman dan lembab di area kelaminnya.
Untuk itu, setelah mimpi basah seseorang diharapkan langsung melakukan mandi wajib dan mencuci alat kelamin hingga bersih.
Perlu diketahui, mimpi basah ini tidak dapat dikontrol. Oleh karena itu, mimpi basah dapat terjadi kapan dan di mana saja. Biasanya ketika sperma penuh seseorang juga akan merasakan rangsangan pada alat kelaminnya.
Dengan begitu bisa juga melakukan mastrubasi ataupun seks dengan pasangan. Namun, jangan melakukannya terlalu sering karena mastrubasi atau seks berlebihan juga tidak baik bagi kesehatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar