Suara.com - Rata-rata orang menguap 5-10 kali per hari. Anda mulai menguap saat masih dalam kandungan dan akan terus berlanjut sepanjang hidup Anda. Menguap juga tidak eksklusif untuk manusia. Perilaku ini telah didokumentasikan pada mamalia lain, reptil, burung, dan ikan. Lantas, apa penyebab seing menguap?
Meskipun menguap paling sering dikaitkan dengan kelelahan atau kebosanan, ada proses fisiologis yang kompleks di balik bagaimana dan mengapa kita menguap. Alasan lain untuk menguap mungkin termasuk respons terhadap tekanan telinga, menjaga suhu internal inti tubuh Anda, dan penyakit tertentu.
Apa Itu Menguap?
Menguap adalah gerakan tak sadar di mana mulut terbuka dan rahang bawah melebar sepenuhnya. Menguap dimulai dengan menghirup dalam-dalam melalui hidung dan mulut, kemudian diakhiri dengan menghembuskan napas melalui saluran yang sama. Banyak orang juga meregangkan lengan atau kaki mereka saat menguap. Rata-rata menguap berlangsung selama lima detik.
Penelitian menunjukkan menguap dapat membantu Anda merasa lebih terjaga. Detak jantung Anda meningkat saat menguap mencapai puncaknya, dan peningkatan ini dapat berlanjut selama beberapa detik setelah Anda selesai menguap.
Sering menguap didefinisikan sebagai menguap yang terjadi lebih sering dari lima sampai 10 kali per hari. Penyebab paling umum dari sering menguap adalah kurang tidur, yang mempengaruhi orang-orang yang biasanya tidak cukup tidur. Ada juga beberapa penyebab lainnya mengapa Anda sering mengantuk yang dihimpun dari berbagai sumber.
1. Empati Sosial
Ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa menguap itu menular. Maksudnya, kita sering merasakan dorongan untuk menguap ketika kita berada di hadapan orang lain yang menguap, atau ketika kita melihat seseorang menguap di film atau di televisi. Para ahli percaya bahwa menguap yang menular berakar pada empati sosial.
Baca Juga: Badan Jadi Sakit Saat Bangun Tidur? Ini 5 Penyebabnya
2. Brain Cooling
Dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti telah mengeksplorasi termoregulasi (cara tubuh Anda mengendalikan suhunya) sebagai alasan lain untuk menguap. Hewan dan manusia telah diamati menguap selama periode stres panas atau hipotermia, yang terjadi pada suhu dingin yang ekstrem.
Hal ini menyebabkan beberapa orang berspekulasi bahwa menguap memberikan pendinginan ketika suhu otak meningkat. Sebuah studi menemukan orang cenderung menguap selama musim dingin dibandingkan dengan waktu yang lebih hangat dalam setahun.
3. Pereda Tekanan Telinga
Tekanan telinga umum terjadi pada penerbangan panjang, di lift, dan di lingkungan lain di mana terjadi perubahan ketinggian yang cepat. Menguap dapat mengurangi ketidaknyamanan ini, dan juga dapat memperbaiki masalah pendengaran yang berkaitan dengan tekanan telinga.
Selain penyebab sering menguap seperti yang disebutkan di atas, ada penyebab lainnya yaitu sebagai berikut:
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat