Suara.com - Malam hari adalah waktu terbaik untuk istirahat dan tidur. Tetapi, karena urusan tertentu, sejumlah orang terkadang begadang atau tidak tidur semalaman. Padahal pagi harinya mereka tetap perlu kembali melanjutkan aktivitas.
Meskipun tubuh kurang istirahat, masih ada siasat yang bisa dilakukan agar tubuh tetap fit usai begadang. Dikutip dari Alodokter, berikut 6 caranya:
1. Konsumsi Minuman Berkafein
Minuman berkafein, seperti kopi dan teh, bisa jadi alternatif untuk mengatasi rasa kantuk usai begadang. Kandungan kafein diketahui dapat melawan zat alami tubuh yang memicu kantuk dan membuat tubuh menjadi lebih fit.
Meski begitu, hindari konsumsi kafein secara berlebihan dan sesuaikan dengan dosis harian yang dapat diterima tubuh. Batas asupan kafein yang dianggap wajar sekitar 400 miligram per harinya atau setara dengan 4 cangkir kopi seduh.
Hindari pula konsumsi minuman berenergi untuk menghilangkan rasa kantuk, karena kandungan kafein pada jenis minuman itu umumnya cukup tinggi. Bila dikonsumsi secara berlebihan, minuman berenergi bisa berbahaya bagi tubuh.
2. Luangkan Waktu Untuk Tidur Siang
Luangkan waktu untuk tidur siang pada jam istirahat selama 15–20 menit. Upayakan tidak terlalu lama tidur siang karena justru akan membuat kepala pusing saat bangun.
Durasi tidur siang yang cukup dapat memberikan beragam manfaat bagi kesehatan tubuh. Hindari tidur siang setelah jam 3 sore, karena dapat mengganggu waktu tidur malam.
Baca Juga: Wanita 20 Tahun Kena Stroke Karena Begadang, Ini Bahaya Kurang Tidur
3. Lakukan Olahraga Ringan
Sebelum mulai aktivitas, dapat melakukan senam aerobik selama 30–40 menit untuk mendapatkan tubuh yang lebih fit setelah bergadang.
Di sela kegiatan, juga bisa melakukan olahraga ringan seperti jalan cepat, naik-turun tangga, lari di tempat, atau sedikit peregangan untuk membuat tubuh bergerak. Aktivitas itu dapat meningkatkan kinerja otak dan membuat tubuh tetap terjaga.
4. Sesuaikan Pencahayaan di Kamar Tidur
Saat lelah, sebagian orang lebih memilih memadamkan lampu agar bisa beristirahat dengan nyenyak. Kegelapan itu justru memberi isyarat pada tubuh untuk melepaskan melatonin, yaitu hormon yang memicu rasa kantuk.
Namun, jika tetap ingin terjaga setelah bergadang, usahakan selalu berada di ruangan yang terang. Selain itu, berjemur sejenak di bawah sinar matahari juga membantu untuk menghilangkan rasa kantuk.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia