Suara.com - Orang-orang yang pernah terinfeksi Omicron berisiko terkena lagi hanya empat minggu atau satu bulan setelah mendapatkan virus tersebut. Demikian para ahli telah memperingatkan.
Omicron BA.5 diyakini lebih tahan terhadap antibodi, artinya infeksi sebelumnya tidak akan melindungi seseorang. Seperti diketahui, varian omicron juga ditemukan sebagai jenis virus yang lebih ringan dan tidak terlalu berbahaya, dengan kebanyakan orang menderita gejala flu dan pilek.
Petugas medis mengatakan bahwa infeksi dari jenis ini bahkan lebih ringan, meskipun kemungkinan infeksi ulang lebih cepat. Kasus ketegangan telah meningkat di seluruh dunia.
Data dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengungkapkan bahwa BA.5 tumbuh 35,1 persen lebih cepat dari Omicron BA.2, sementara Omicron BA.4 tumbuh sekitar 19,1 persen lebih cepat.
Kepala petugas kesehatan Andrew Robertson Western Australia mengatakan varian baru ini bahkan menginfeksi orang yang pernah disuntik.
“Apa yang kami lihat adalah peningkatan jumlah orang yang telah terinfeksi BA2 dan kemudian terinfeksi (lagi) setelah empat minggu.
“Jadi mungkin enam hingga delapan minggu (kemudian) mereka mengembangkan infeksi kedua dan itu hampir pasti BA4 atau BA5,” katanya kepada news.au.com.
Baru bulan lalu sebuah penelitian di Imperial College London mengkonfirmasi bahwa banyak orang tidak lagi kebal terhadap serangga tersebut.
Profesor Danny Altmann, dari Departemen Imunologi dan Peradangan Imperial, mengatakan: “Tidak hanya dapat menembus pertahanan vaksin, tampaknya meninggalkan sangat sedikit keunggulan yang kita harapkan pada sistem kekebalan.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Varian BA.5 Mendominasi Kasus Baru di Amerika Serikat
“Ini lebih tersembunyi daripada varian sebelumnya dan terbang di bawah radar, sehingga sistem kekebalan tidak dapat mengingatnya.”
Dr Mary Ramsay, Direktur Program Klinis di UKHSA mengatakan kasus dan rawat inap meningkat di semua kelompok umur.
Dia berkata: "Kemungkinan ada sejumlah besar penurunan kekebalan pada orang tua yang tidak menggunakan booster sesuai jadwal, jadi kami dapat memperkirakan kenaikan ini akan berlanjut selama beberapa minggu mendatang dan sepanjang Juli.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia