Suara.com - Seorang wanita asal China bermarga Wang (26) dari Zhangjiakou, Hebei, menceritakan pengalaman tidak menyenangkan saat menjalani pemeriksaan rontgen dada di Rumah Sakit Kabupaten Huailai pada 17 Juni lalu.
Saat itu, Wang periksa untuk keperluan sertifikasi guru. Ketika ia akan menjalani rontgen, seorang staf radiologi pria memintanya untuk melepas baju dan bra.
Namun, staf tersebut tidak memberinya baju khusus pasien untuk menutupi dadanya.
Setelah pemeriksaan selesai, Wang pun membagikan pengalamannya itu di WeChat Moments, dan meminta tanggapan teman-temannya.
"Aku menyelesaikan pemeriksaan medis yang diperlukan untuk sertifikasi kualifikasi guru, dan dokter pria memintaku untuk bertelanjang dada," tulis Wang, dilansir Asia One.
Lalu ia menambahkan, "Apa yang harus lakukan?"
Wang mengatakan bahwa setiap pasien diminta untuk bertelanjang dada. Namun, ia merasa hal ini tidak pantas, karena ia yakin prosedur rontgen dada hanya mengharuskan pemakaian pakaian tanpa logam.
Wang mengungkap bahwa dirinya sudah mengatakan kepada sang staf radiologi bahwa bra miliknya tidak dipasangi kawat.
Hari berikutnya, Wang melayangkan surat pengduan ke rumah sakit.
"Ini adalah pelanggaran serius terhadap hak dan martabat orang. Tolong selidiki masah ini, apakah itu karena prosedur operasi non-standar rumah sakit atau kesalahan pribadi sang dokter, dan beri saya penjelasan yang masuk akal," tulis Wang.
Ia juga meminta pihak rumah sakit untuk menangani sang staf radiologi agar tidak terjadi insiden yang sama.
Pada 19 Juni, Wang menerima balasan yang menjelaskan bahwa rumah sakit tidak memiliki cukup tenaga medis untuk memiliki staf wanita di seluruh pemeriksaan.
Rumah sakit juga menyarankan untuk memberi tahu staf pada saat pemeriksaan bila merasa tidak nyaman bertelanjang dada, atau mungkin menolak untuk menjalani pemeriksaan.
Selain itu, rumah sakit memberi alasan bahwa mesin rontgen tidak bekerja secara efisien, dan kemungkinan staf radiologi tidak dapat memberi tahu secara detail kepada pasien karena antrien yang panjang.
Setelah keluhan sang wanita viral, sang staf radiologi diskors selama seminggu dan diharuskan menulis surat 'instropeksi diri'.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan