Suara.com - Travis Barker, seorang musisi dan drummer Amerika sempat dirawat di rumah sakit karena pankreatitis. Saat itu, ia mengalami sakit perut luar biasa sehingga dilarikan ke edars-Sinai Medical Center di Los Angeles ditemani oleh Kourtney Kardashian.
Mulanya, Travis Barker dilaporkan baru saja menjalani kolonoskopi, yang membuat orang bertanya-tanya hubungan dari kedua kondisi tersebut.
Kolonoskopi yang dijalani oleh Travis Barker adalah jenis prosedur endoskopi yang digunakan untuk memeriksa bagian dalam saluran pencernaan.
Kemudian, Travis Barker klarifikasi bahwa dirinya menjalani endoskopi untuk pengangkatan polip yang merusak tabung drainase pankreas yang kritis.
Kolonoskopi adalah prosedur yang sering digunakan untuk menyaring kanker usus besar yang telah dilakukan oleh ahli gastroenterologi sejak diperkenalkan pada tahun 1969.
Selama prosedur, dokter memandu tabung panjang dan fleksibel yang disebut endoskop ke dalam rektum dan usus besar. Alat medis inilah yang memungkinkan dokter melihat bagian dalam usus besar dan menghilangkan polip yang bisa menjadi kanker.
"Kolonoskopi sangat aman dan cukup berhasil untuk mengurangi risiko kanker usus besar," kata Dr Avinash Ketwaroo, ahli gastroenterologi yang berspesialisasi dalam prosedur endoskopi di Baylor College of Medicine di Houston dikutip dari CNA News.
Dr Ketwaroo mencatat bahwa jutaan kolonoskopi dilakukan di Amerika Serikat setiap tahun dan dibutuhkan pelatihan bertahun-tahun pada ratusan kasus sebelum ahli gastroenterologi dapat melakukannya secara mandiri.
Risiko serius dari prosedur ini jarang terjadi. Tapi, beberapa risikonya termasuk perforasi, perdarahan, dan infeksi. Anestesi yang digunakan untuk prosedur ini juga membawa risiko.
Baca Juga: Diduga Terinfeksi Cacar Monyet, Pemuda India Ini Ternyata Kena Cacar Air
Dr Kavel Visrodia, ahli gastroenterologi di Pusat Medis Irving Universitas Columbia mengatakan ketidaknyamanan perut tidak jarang terjadi setelah kolonoskopi.
Kram atau kembung setelah prosedur biasanya disebabkan oleh karbon dioksida yang digunakan untuk menggembungkan usus besar dan memvisualisasikan kemungkinan polip dengan lebih baik.
“Biasanya, ketidaknyamanan itu akan mereda dalam beberapa jam setelah prosedur karena gas itu diserap atau dilewatkan,” kata Dr Visrodia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi