Suara.com - Pelatih lari membagikan tips bagi pelari pemula yang ingin menjadikan lari sebagai olahraga rutin.
Pelatih yang juga pelari senior Hendri Pardede mengatakan berlari dengan nyaman tanpa memaksakan diri dan menjaga kecepatan merupakan salah satu kunci yang bisa diterapkan kalangan pemula yang ingin menjajal olahraga atletik itu, menurut pelatih dan pelari senior Hendri Pardede.
"Untuk pelari pemula sebenarnya lari nyaman saja. Lari nyaman itu artinya jangan terlalu dipaksakan nafasnya. Jadi lari jogging aja. Running with your own pace. Itu yang paling penting," kata Hendri.
"Karena beda. Pelari rekreasional sama pelari atlet itu beda. Walaupun kita berkompetisi, tapi kita harus menjaga safety kita. Kita harus tahu bagaimana tubuh kita. Jadi, pesan saya selalu running with your own pace, dan kedua listen your body. Jadi kalau sudah merasa tubuh mulai engap, mungkin bisa menurunkan kecepatan berlari," tambahnya.
Lebih lanjut, Hendri menjelaskan bahwa kesalahan yang umumnya dilakukan pelari pemula saat lomba lari adalah memulai dengan kecepatan penuh. Hal tersebut justru dapat membuat tubuh lebih cepat kehilangan tenaga.
"Jadi pelan-pelan dulu baru mempercepat. Tubuh itu sebenarnya kayak mesin diesel. Pelan-pelan dulu, tubuhnya sudah mulai panas, menambah kecepatannya pelan-pelan. Itu mungkin tips untuk para pelari pemula. Jangan ngebut di awal, tapi di tengah-tengah mogok," jelas Hendri.
"Biasanya pelari pemula gitu. Karena animo adrenalinnya start-nya kan banyak ya. Jadi cepat langsung larinya. Tapi di tengah-tengah jadinya malah mogok. Akhirnya di garis finish cuma bisa jalan kaki," lanjutnya.
Sebelum berlomba, Hendri mengatakan bahwa mempersiapkan energi juga perlu untuk dilakukan. Hendri menyarankan para pelari untuk mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks 2 hari sebelum perlombaan.
Untuk menghitung jumlah karbohidrat yang dibutuhkan oleh tubuh, pelari dapat menghitung 0,1 dikalikan dengan berat badan. Jumlah tersebut adalah jumlah ideal karbohidrat yang dibutuhkan oleh tubuh agar bisa mendapatkan energi yang optimal saat berlari.
"Sebelum race, seperti biasanya perbanyak karbohidrat kompleks. Bisa berupa ubi, kentang, pokoknya jenis-jenis karbohidrat kompleks untuk kita makan sejak H-2 perlombaan. Untuk cadangan glikogennya. Karena saat kita berlari, kita membutuhkan energi," ungkap Hendri.
Baca Juga: Festival Lomba Lari Banteng di Spanyol: 3 Pelari Ditanduk, 6 Pelari Dibawa ke RS
"Energi itu nggak bisa cukup hanya dari gula yang kita makan. Ada juga isotonik dari minuman. Tapi itu saja nggak cukup. Ketika berlari dengan rute yang panjang apalagi half marathon, kita memerlukan cadangan energi. Besarannya bukan sebanyak-banyaknya tapi 0,1 dikali berat badan. Jadi kalau beratnya 70 kg, berarti karbo loadingnya 700 gram. Nah ini harus dikonsumsi di luar jam makan yang lain," tutupnya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
7 Sepatu Running Lokal Rasa Premium dengan Max Cushion: Bantalan Nyaman, Lari Jadi Ringan
-
7 Rekomendasi Sandal Recovery Run Terbaik, Kualitas Premium untuk Pemulihan Kaki Instan
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Ardiles, Ada yang Bisa untuk Trail Running
-
7 Outfit Lari Wanita di Musim Hujan, Cepat Kering dari Kepala sampai Kaki
-
5 Celana Lari Lokal Senyaman Adidas Ori, Kualitas Oke Harga Aman di Kantong
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat