Suara.com - Vitamin D memang penting untuk kesehatan tubuh. Tapi, sebuah laporan kasus baru menunjukkan efek berbahaya dari mengonsumsi terlalu banyak vitamin D.
Seorang pria mengonsumsi vitamin D dalam jumlah 150.000 IU, yang mana itu 375 kali dari jumlah yang disarankan.
National Institutes of Health, Inggris merekomendasikan untuk mengonsumsi vitamin D tidak lebih dari 15 mcg (mikrogram) per hari, yaitu 600 IU.
Laporan kasus yang diterbitkan dalam BMJ Case Reports, mengatakan bahwa pria itu tetap mengalami kerusakan permanen pada tubuh setelah berhenti minum vitamin D.
Anda harus tahu bahwa semakin banyak Anda minum vitamin D, maka itu semakin buruk. Namun, ini tidak benar karena dosis vitamin D yang besar dapat berbahaya bagi kesehatan Anda.
Pria ini pun kehilangan 12,7 kg dalam tiga bulan dan dirujuk ke rumah sakit oleh dokter umum setelah mengalami muntah, mual, sakit perut, kram kaki, tinitus, mulut kering, rasa haus meningkat dan diare.
Tes darah awal mengungkapkan bahwa dirinya memiliki kadar vitamin D serung lebih dari 400nmol/L, yang berarti ia memiliki 8 kali jumlah vitamin D dalam darah yang lebih dari yang disarankan.
Hal ini semakin membuktikan bahwa minum vitamin D berlebihan justru buruk untuk kesehatan tubuh. Begitu pula bila Anda kekurangan vitamin D.
Dilansir dari Times of India, vitamin D penting untuk kesehatan tulang Anda, menyerap kalsium, dan mendukung kelenjar paratiroid.
Baca Juga: Lucinta Luna Jalani Serangkaian Operasi Plastik, Adakah Risiko Efek Sampingnya?
Para peneliti telah menemukan bahwa suplementasi vitamin D dosis sedang dapat menurunkan kanker stadium lanjut dan kematian akibat kanker.
Anda juga bisa mendapatkan vitamin D secara alami dari paparan sinar matahari ke kulit. Karena itu, penting untuk mengetahui tingkat vitamin D yang dibutuhkan tubuh sebelum mengonsumsi suplemen. Dosis tinggi vitamin D telah terbukti meningkatkan risiko patah tulang dan jatuh.
Sedangkan kurangnya kadar vitamin D dalam tubuh biasanya memicu gejala berupa kelelahan, nyeri tulang, kelemahan otot, nyeri otot, kram otot, perubahan suasana hati dan depresi.
Pada anak-anak, kekurangan vitamin D yang parah menyebabkan rakhitis , yang menyebabkan pola pertumbuhan yang salah, kelemahan pada otot, nyeri pada tulang, dan kelainan bentuk pada persendian.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja