Suara.com - Lucinta Luna belakangan banyak disorot, lantaran upaya kerasnya untuk mengubah dirinya menjadi sosok perempuan yang 'seutuhnya'. Tampaknya, Lucinta Luna semakin mantap dengan orientasi seksual sebagai perempuan, lantaran beredar kabar ia menjalani transplantasi rahim atau operasi rahim agar bisa memiliki buah hati.
Transgender sendiri masih jadi salah satu isu di berbagai negara, bahkan beberapa dikaitkan dengan faktor genetik terkait orientasi seksual yang sudah dimulai sebelum kelahiran.
Seiring dengan kemajuan teknologi medis, para calon orang tua memang dapat mengetahui kondisi kesehatan calon anaknya, bahkan sejak masih di dalam kandungan. Salah satunya melalui tes pra persalinan. Tes ini berupa skrining pada ibu hamil untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya kelainan genetik pada janin.
Tapi, khusus orientasi seksual, apakah ini juga bisa dideteksi sejak di dalam kandungan?
Sayangnya, menurut Dokter Spesialis Patologi Klinik, dr. Ricky Tjahjadi, Sp.PK yang kerap melakukan tes pra persalinan melalui program NIPT (Non Invasive Prenatal Test) di Diagnos Genomics, tes pra persalinan belum bisa mendeteksi persoalan orientasi seksual.
"Jadi kalau kecenderungan (orientasi seksual) seperti itu, kita tidak dapat infonya dari NIPT," ujar dr. Ricky saat konferensi pers DNAandMe di Morula IVF Centre di Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa (19/7/2022).
Menurut dr. Ricky, untuk mencari tahu kecenderungan orientasi seksual seseorang perlu dilakukan sederet pemeriksaan yang kompleks, tidak bisa hanya disimpulkan melalui genetik atau DNA pada seseorang.
"Kalau kecenderungan seksual, itu kompleks, nggak cuma masalah gen, tapi juga masalah banyak lingkungan pergaulan, jadi nggak serta merta masalah di gen aja, jadi nggak serta merta bisa bisa ditentukan melalui NIPT," jelasnya.
Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu mengakui bahwa tes genetik DNA setelah anak lahir bisa sedikit membantu mencari tahu orientasi seksual pada anak. Tapi menurutnya ada faktor lingkungan yang juga bisa mempengaruhi dan berperan penting.
"Sebenarnya itu kalau mau dicocokin kayak pemeriksaan DNAandMe ini, tapi memaknainya susah, jadi nggak semua orang gen tertentu kecenderungannya jadi begitu, itu memang agak kompleks," jelasnya.
Baca Juga: Anak dengan Down Syndrome Juga Bisa Berprestasi, Ini yang Harus Orangtua Lakukan
DNAandMe adalah program tes genetik DNA, yang bisa melihat informasi dasar tubuh seseorang dari mulai alergi, risiko penyakit keturunan, pola makan yang tepat, hingga bakat anak sejak lahir.
Sehingga alih-alih mengecek kecenderungan seksual, pada tes pra persalinan umumnya direkomendasikan oleh ACOG (The American College of Obstetricians and Gynecologists), untuk mendeteksi kelainan kromosom, seperti risiko lahir down syndrome.
"NIPT itu ditawarkan ke semua ibu hamil, sebenarnya lebih ke skrining kesehatan janinnya, jadi yang kita periksa seperti down syndrome, itu kita periksa," tutup dr. Ricky.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)