Suara.com - Variasi iklim ekstrem telah menyebabkan perkembangan kuman yang bisa menyebabkan lonjakan penyakit menular. Ini telah mengubah epidemiologi beberapa infeksi.
Fluktuasi suhu, terutama di negara tropis seperti Indonesia, telah menyebabkan peningkatan penyakit tular vektor.
Penularannya bisa melalui udara yang tercemar, air dan makanan yang terkontaminasi atau melalui kontak langsung.
Kaitannya antara suhu dengan infeksi
Menurut The Health Site, suhu selalu penting untuk perkembangbiakan vektor seperti nyamuk, serangga, dan parasit.
Sebagian besar nyamuk berkembang biak antara 16 hingga 36 derajat Celcius, suhu di atas dan di bawah angka tersebut terlihat menurunkan perkembangbiakan.
Lebih rendah atau tingginya suhu dari angka tersebut membuat insiden demam berdarah dan malaria menjadi menurun.
Namun, jika cuaca sedang berada di musim penghujan, maka bisa menyebabkan beberapa penyakit ditularkan melalui air, seperti:
- Gastroenteritis
- Demam tifoid
- Gigitan serangga atau hewan pengerat yang menyebabkan demam rickettsia
- Leptospirosis
- Schistosomiasis
- Infeksi cacing tambang atau strongyloidiasis dari paparan air tergenang dengan kaki telanjang.
Perubahan lingkungan mungkin tampak tak terelakkan, tetapi untuk beradaptasi dengan perubahan ini, kita harus melakukan hal berikut:
Baca Juga: Bukan Mendinginkan, Makan Es Krim saat Cuaca Panas Justru Bikin Suhu Tubuh Naik
- Tingkatkan sistem kekebalan tubuh kita
- Fokus makan sehat
- Aktivitas fisik secara teratur
- Pemeriksaan kesehatan tepat waktu
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah