Suara.com - Kasus cacar monyet pertama pada anak-anak telah saat penyakit ini makin terus meningkat. Dilansir dari The Sun, Pejabat kesehatan di Amerika Serikat mengatakan anak-anak di bawah delapan tahun adalah yang paling berisiko terkena cacar monyet parah.
Seorang ahli memperingatkan itu adalah "perkembangan yang mengkhawatirkan" dan menunjukkan wabah itu "tidak terkendali".
Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) menyatakan dua anak yang terinfeksi - balita di California dan bukan penduduk AS tetapi diuji di wilayah Washington DC.
Anak-anak itu digambarkan dalam keadaan sehat dan menerima perawatan. Bagaimana mereka tertular penyakit itu sedang diselidiki, tetapi para pejabat percaya itu dari anggota rumah tangga.
Kasus-kasus itu termasuk di antara 2.8000 kasus yang dilaporkan di AS sejauh ini. Pria gay dan biseksual telah terkena dampak cacar monyet sejak menyebar secara global musim panas ini.
Ini tidak dianggap sebagai infeksi menular seksual (IMS), namun sebagian besar menyebar melalui kontak seksual dekat di antara kelompok ini. Monkeypox juga dapat menyebar melalui kontak kulit-ke-kulit yang dekat, dengan menyentuh handuk atau tempat tidur orang yang terinfeksi - yang berarti siapa pun dapat tertular.
Ada juga bukti bahwa virus itu ditularkan melalui udara, oleh karena itu mungkin tertular dari batuk atau bersin seseorang. Berbicara tentang kasus baru pada anak-anak, Jimmy Whitworth, seorang Profesor Emeritus, London School of Hygiene and Tropical Medicine, mengatakan kepada The Sun: “Ini adalah perkembangan yang mengkhawatirkan.
“Siapa pun yang melakukan kontak dekat dengan suatu kasus dapat terinfeksi, jadi ini tidak sepenuhnya mengejutkan. Tetapi itu menunjukkan bahwa wabah itu tidak terkendali," kata dia.
“Anak-anak di bawah delapan tahun, dan wanita hamil, dianggap berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah setelah terinfeksi.
Baca Juga: Ulasan Buku 'Dag Dig Dug', Jangan Terlalu Memanjakan Anak
Prof Whitworth menambahkan bahwa cacar monyet tidak mungkin menyebabkan epidemi pada populasi umum karena “kebanyakan orang tidak memiliki kontak yang sangat dekat dengan banyak orang yang berbeda”.
Di Eropa, setidaknya ada enam kasus cacar monyet di antara anak-anak berusia 17 tahun ke bawah. Data dari Badan Kesehatan dan Keamanan Inggris (UKHSA) menunjukkan bahwa satu anak di Inggris (0-15 tahun) telah terinfeksi, dan berjenis kelamin laki-laki.
Dari 2.208 kasus yang terdeteksi di Inggris sejak Mei terjadi pada anak-anak, 99 persen terjadi pada pria, dan 96,5 persen mengatakan mereka berhubungan seks dengan pria lain.
Pengarahan UKHSA terbaru mengatakan pertumbuhan wabah "mungkin telah melambat", yang berarti kasus masih ditemukan, tetapi pada "tingkat yang lebih stabil".
Data penting lainnya menunjukkan telah terjadi “transmisi rumah tangga terbatas” di Inggris, dan titik panas Inggris terus berada di London (75 persen kasus).
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)