Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendeklarasikan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global, Minggu (24/7/2022), karena sudah menyebar ke lebih dari 70 negara.
Namun, sehari setelahnya pada Senin (25/7/2022) penasihat utama Covid-19 Gedung Putih, Ashish Jha, mengatakan bahwa risiko penyebaran cacar monyet di masyarakat masih rendah.
"Risiko (penularan) terhadap populasi yang lebih luas sangat kecil," kata Jha, dikutip dari Insider.
Ia menambahkan, "Kami akan terus berusaha untuk memastikan bahwa kami menahannya (cacar monyet) di populasi tempat penularannya dan mencegahnya menyebar ke orang lain."
Saat ini, sebagian besar wabah cacar monyet memengaruhi pria gay dan biseksual. Tetapi WHO sudah memperingatkan bahwa virus monkeypox bisa menulari siapa saja.
Tiga ahli virologi memperingatkan minggu lalu agar tidak menyebut cacar monyet sebagai 'penyakit orang gay'.
"Saat ini, sebagian besar kasus terus dilaporkan pada pria yang berhubungan seks dengan pria, tetapi kita tidak bisa berharap itu akan tetap seperti itu," ujar petugas darurat senior di WHO, Chaterine Smallwood.
Menurutnya, cacar monyet adalah ancaman penyakit baru yang bisa menyebar ke kelompok lain.
Pakar penyakit telah mencatat bahwa siapa pun dapat berisiko tertular virus monkeypox, yang biasanya menyebar dari orang ke orang melalui kontak sangat dekat.
Baca Juga: Waspadai Gejala Cacar Monyet, Dinyatakan WHO sebagai Darurat Kesehatan Global
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mencatat bahwa cacar monyet telah dilaporkan di 74 negara di seluruh dunia dan menginfeksi lebih dari 16.800 orang.
Di sisi lain, Jha mengatakan bahwa belum ada keputusan apakah AS akan mengumumkan darurat kesehatan masyarakat untuk cacar monyet.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online