Suara.com - Polusi udara di kota-kota besar, termasuk Jakarta, makin jadi perhatian publik. Atlet bulutangkis Jonatan Christie juga turut merasakan dampak dari pencemaran kualitas udara tersebut.
Pemain bulutangkis tunggal putra Indonesia itu mengaku kalau dirinya sering alami iritasi mata. Bahkan tak jarang matanya jadi memerah. Kondisi itu sering dialaminya saat menjalani latihan fisik di area luar Pelatnas di Jakarta.
"Aku gampang banget mata iritasi, merah. Apalagi kalau lagi di luar, kalau bulutangkis itu ada aktivitas di luar kayak running, padahal itu pagi, enggak tahu kenapa (mata iritasi). Mungkin polusi di Jakarta juga debu berlebihan, jadi mata gampang iritasi dan gampang merah," cerita Jojo, sapaan akrabnya, saat acara bersama Insto Cool, di Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (27/7/2022).
Terlebih mendekati turnamen kejuaraan dunia bulutangkis di Jepang pada Agustus mendatang, Jojo mengatakan kalau ia bersama atlet yang lain jadi lebih intens latihan fisik.
Selain berpengaruh terhadap mata, juara Swiss Open 2022 itu juga mengungkapkan kalau polusi udara turut menganggu pernapasan.
"Tapi yang paling terganggu pastinya mata karena kadang aku latihan lari di jam 7 sampai 9, terkena matahari, terkena debu. Jadi betul-betul mengganggu banget," tuturnya.
Selama persiapan pertandingan, atlet bulutangkis bisa melakukan latihan fisik di luar ruangan sebanyak 3 sampai 4 kali. Baginya, kesehatan mata sangat penting bagi atlet bulutangkis yang membutuhkan kecepatan saat melihat bola.
"Bulutangkis butuh kecepatan. Mata kan penting banget, karena kalau mata kita enggak enak atau iritasi itu mengganggu banget, apalagi di pertandingan," ujarnya.
Untuk mengatasi persoalan matanya, Jojo biasa membawa obat tetes mata. Bahkan saat bertanding ke luar negeri pun, obat tersebut jadi salah satu benda yang wajib dibawanya.
Baca Juga: Begini Cara Mudah Cek Polusi Tanpa Harus Gunakan Aplikasi Pengukur Kualitas Udara
Atlet 24 tahun itu mengungkapkan kalau dirinya kerap meneteskan obat mata usai menjalani pertandingan yang kerap memakan waktu lebih dari 1 jam.
"Biasanya sesudah (pertandingan) karena kan mata capek dipakai terus sampai cukup lama, bahkan main bisa 1 sampai 1 5 jam, itu ngebantu banget. Setelah beres main, mata yang tadinya sudah lelah, juga mungkin kadang agak merah sedikit karena kelelahan, jadi bisa lebih segar," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia