Suara.com - Kementerian Kesehatan atau Kemenkes RI mengungkap penyebab mayoritas atau nyaris semua kasus cacar monyet menyerang lelaki dibanding perempuan.
Dijelaskan Juru Bicara Kemenkes RI, dr. Mohammad Syahril, alasan cacar monyet mayoritas menyerang lelaki karena ada kaitannya dengan aktivitas seksual kelompok tertentu, yaitu lelaki berhubungan seks dengan lelaki atau gay.
"Kita sampaikan data informasi, kenapa di laporan 99 persen laki-laki karena ada aktivitas seksual (gay) tadi," ujar dr. Syahril saat konferensi pers, Rabu (27/7/2022),
Meski saat ini penularan terbanyak terjadi karena aktivitas seksual, ia menegaskan bahwa cacar monyet yang disebabkan virus monkeypox bukanlah penyakit menular seksual atau IMS.
Menurutnya, cacar monyet selaiknya HIV yang bisa ditularkan kepada siapapun tanpa melakukan hubungan seksual, bisa melalui darah, jalur lahir atau bekas alat suntik yang digunakan penderita.
"Kebetulan mereka kontak dengan yang sedang cacar monyet. Kalau berhubungan seks, salaman berpelukan tentu ada penularan," jelas dr. Syahril.
Seperti diketahui penularan cacar monyet bisa terjadi jika orang sehat bersentuhan dengan cairan atau nanah cacar yang pecah, yang umumnya disebut lesi atau luka dan kontak langsung dengan kulit dengan kulit.
Bisa juga ditularkan jika bersentuhan dengan benda seperti seprai dan pakaian yang terkontaminasi cairan lesi.
Inilah sebabnya orang dengan cacar monyet tetap akan dikarantina setelah terkonfirmasi positif tertular, melalui tes PCR.
Baca Juga: Masyarakat Keluhkan Antrean Berobat di Rumah Sakit yang Panjang, Menkes Budi Gunadi: Segera Dibenahi
Terlebih jika pasien sudah mengalami gejala seperti demam, ruam kulit, hingga timbulnya bintik kemerahan di kulit yang bisa menular.
"Penularan ini bisa menyerang siapapun bukan hanya masalah orientasi seksual saja. Jadi memang pengawasannya kita secara general atau secara umum, tapi kelompok (homoseksual) tersebut jadi pengawasan lebih kami," tutupnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang