Suara.com - Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono, Sp.PD., mengungkapkan bahwa hampir 1 juta orang Indonesia berobat ke luar negeri dengan total biaya yang dikeluarkan mencapai 1,1 miliar dolar.
"Ada sekitar 600.000 sampai 1 juta orang yang berobat ke luar negeri untuk mendapatkan fasilitas layanan kesehatan. Dan biaya yang keluar dari pelayanan kesehatan ke luar negeri tersebut berkisar antara 1 sampai 1,1 miliar dolar, ini bukan jumlah yang sedikit," kata dokter Dante saat menghadiri konferensi pers Prodia Indonesia di Jakarta, Kamis (28/7/2022).
Berkaca dari kondisi pandemi Covid-19 yang melanda secara tiba-tiba, dokter Dante mengatakan bahwa perlu adanya resiliansi kesehatan secara total.
"Pada saat awal pandemi, kita dapatkan bahwa begitu sulit mendapatkan akses pelayanan kesehatan karena berbagai macam hal. Salah satu di antaranya adalah kemandirian di bidang kesehatan," ungkapnya.
Menurutnya, sistem pelayanan kesehatan di Indonesia perlu dimodifikasi. Itu sebabnya, salah satu yang dilakukan Kementerian Kesehatan dengan memberikan dan melaksanakan transformasi kesehatan yang dibagi menjadi 6 pilar.
"Salah satu pilar tersebut adalah teknologi kesehatan. Dalam hal ini peran teknologi kesehatan digunakan untuk melakukan transformasi bahwa pelayanan kesehatan maksimal dapat dilakukan di dalam negeri," ujarnya.
Tujuan dari transformasi itu juga untuk membantu masyarakat agar tidak perlu pergi jauh ke luar negeri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik.
Transformasi kesehatan memang menjadi agenda Kementerian Kesehatan di bawah kepemimpinan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
Menkes Budi menargetkan akhir 2023 data seluruh rumah sakit di Indonesia sudah terhubung dengan platform Indonesia Health Services (IHS) milik Kemenkes yang diberi nama SatuSehat.
Platform itu nantinya bisa menyatukan seluruh aplikasi kesehatan di Indonesia baik aplikasi data rumah sakit, aplikasi yang dibuat organisasi profesi IDAI yakni Primaku, aplikasi kesehatan masyarakat PeduliLindungi, hingga aplikasi smartwatch pendeteksi data kesehatan pribadi.
"Kita memberikan target sampai akhir 2023 semuanya sudah masuk, baik rumah sakit, Puskesmas juga laboratorium dan apotek," kata Menkes Budi saat peluncuran SatuSehat di Hotel Raffles, Selasa (26/7/2022).
Tujuan dari platform tersebut agar pihak rumah sakit tidak perlu lagi berulang-ulang mengisi formulir baru saat ada pasien berpindah fasilitas pelayanan kesehatan ke klinik, rumah sakit atau Puskesmas berbeda.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?