Suara.com - Penggunaan face shield sebagai alat pelindung diri (APD) sempat populer karena tidak mengganggu pernapasan dan mempermudah komunikasi.
Namun studi terbaru dari Inggris menyebut face shield sejatinya bukan merupakan bentuk perlindungan yang baik terhadap risiko infeksi Covid-19. Kok bisa?
Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari University of East Anglia terhadap 240 tenaga kesehatan menyebut meski populer, face shield tidak memberikan perlindungan berarti karena virus masih bisa menginfeksi.
"Celah pada bagian bawah dan samping menjadi tempat masuknya droplet dari orang lain ke wajah kita. Tandanya risiko paparan virus tetap tinggi meski menggunakan face shield," tutur Dr Julii Brainard dari Norwich Medical School mengomentari hasil studi ini, seperti dilansir Medical Daily.
Paul Hunter, peneliti utama studi ini mengatakan secara fungsi, face shield memang bisa memblokir droplet yang datang dari arah depan.
Namun risiko penularan lewat celah-celah inilah yang perlu diwaspadai. Apalagi di beberapa negara, penggunaan face shield tidak diwajibkan bersamaan dengan pemakaian masker.
"Di awal pandemi face shield sangat populer, padahal belum ada bukti ilmiah yang membuktikan manfaatnya," tuturnya.
Pengujian terhadap perlindungan face shield dilakukan di laboratorium dengan mesin yang menyemburkan droplet, mirip seperti batuk dan bersin pada manusia.
Hunter menambahkan bahwa jika face shield jenis baru diluncurkan, perhatian lebih harus diberikan pada bagian celah samping dan bawah, karena perlindungan utama hanya terjadi di bagian depan dan atas dekat dahi.
Baca Juga: Bikin Nyesek, Mahasiswi Ini Tetap Sidang Skripsi sambil Memantau Proses Kremasi Almarhum Ayahnya
Berita Terkait
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Riset: Orang Indonesia Dengar Podcast 2-3 Kali Seminggu, Durasi hingga 1 Jam
-
Teknologi Penangkap dan Penyimpan Karbon Bakal Dipasang di PLTU Sumut, Studi Kelayakan Disusun
-
PNM Berdayakan Nasabah Mekaar Lewat Studi Banding Olahan Keju untuk Dorong Inovasi Usaha
-
Ketekunan Berbuah Apresiasi, Nasabah PNM Palembang Ikuti Studi Banding UMKM
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?
-
Manfaat Jeda Sejenak, Ketenangan yang Menyelamatkan di Tengah Hiruk Pikuk Kota
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
-
Stop Diet Ekstrem! 3 Langkah Sederhana Perbaiki Pencernaan, Badan Jadi Lebih Sehat
-
Prodia Skrining 23.000 Lansia di Indonesia, Dukung Deteksi Dini dan Pencegahan Demensia
-
Perjalanan Spiritual dan Mental, Gilang Juragan 99 Tuntaskan Chicago Marathon
-
Turun Berat Badan Tanpa Drama, Klinik Obesitas Digital Ini Siap Dampingi Perjalanan Dietmu
-
Tips Jaga Kesehatan Kulit di Tengah Tumpukan Pekerjaan Akhir Tahun
-
RS Swasta Gelar Pameran Kesehatan Nasional, Ajak Publik Hidup Lebih Sehat dan Peduli Diri