Suara.com - Hayo, siapa di antara Anda yang keseringan main ponsel sampai suka pegal jari-jarinya? Hati-hati, lho, karena durasi penggunaan ponsel yang terlalu panjang ternyata bisa memicu cedera pada beberapa bagian tubuh.
Dilansir dari Cleveland Clinic, ahli bedah ortopedi Peter J. Evans, MD, PhD mengatakan bahwa penggunaan ponsel terus-menerus dapat menyebabkan berbagai masalah sendi.
Lalu, jenis cedera sendi apa yang mungkin terjadi terkait dengan penggunaan ponsel? Ini dia:
1. Cedera jari kelingking
Menurut Dr. Evans, ada sedikit risiko bahwa menopang ponsel dengan jari kelingking dapat menekan saraf di jari. Seiring waktu, Anda bisa mengalami rasa sakit, mati rasa atau kesemutan.
“Tetapi kesemutan atau mati rasa di kelingking Anda juga bisa menandakan kondisi yang lebih serius yang disebut cubital tunnel syndrome. Kondisi ini disebut juga dengan smartphone elbow,” kata Dr. Evans.
2. Cedera pada siku
Cubital tunnel syndrome atau smartphone elbow adalah cedera traksi/kompresi kumulatif pada saraf ulnaris Anda, salah satu saraf utama di lengan, yang terjadi ketika Anda terlalu sering menekuk siku melebihi 90 derajat.
Mengangkat telepon Anda saat berbicara atau mengirim SMS dapat menyebabkan atau memperburuk sindrom ini — karena itu dinamakan “smartphone elbow.” Tetapi duduk di kursi rendah dan melenturkan siku secara berlebihan, atau meletakkannya di lengan kursi saat Anda mengetik, atau tidur dengan tangan terlipat, sama buruknya, demikian catat Dr. Evans.
Gejala cedera siku gara-gara ponsel meliputi mati rasa atau kesemutan di sisi kelingking tangan, jari manis dan jari kelingking, serta melemahnya kekuatan genggam Anda.
3. Cedera pada jempol
Cedera pada jempol akibat terlalu sering chat di ponsel merupakan cedera akibat gerakan berulang.
Baca Juga: Riset: Salip Korea Selatan, Orang Indonesia Paling Lama Habiskan Waktu Main Ponsel
"Sambungan ibu jari Anda tidak dibuat untuk mengirim pesan teks dan mengusap layar sepanjang hari," kata Dr. Evans.
Sehingga, penggunaan berlebihan dapat memperburuk kondisi yang mendasarinya, seperti radang sendi, atau menyebabkan masalah baru pada tendon ibu jari.
4. Cedera leher
Cedera leher adalah cedera berulang lainnya yang disebabkan oleh posisi membungkuk sambil menatap ponsel.
“Kepala Anda beratnya sekitar 10 hingga 12 pon. Saat Anda melihat ke bawah, Anda menambah beban pada otot leher Anda. Tekanan tambahan ini dapat menyebabkan nyeri otot dan kejang,” kata Dr. Evans
Bagaimana, apakah salah satu cedera di atas pernah Anda alami? Jika ya, maka itu adalah sinyal bahwa Anda harus beristirahat dari ponsel.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
Terkini
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030