Suara.com - Tubuh kita sering mengeluarkan reaksi karena adanya penyakit yang sedang diderita. Salah satunya adalah kesemutan. Kesemutan sering terjadi dengan memberikan sensasi mati rasa, seperti tertusuk, merinding, dan sedikit geli di bagian tertentu.
Kesemutan ini biasanya terjadi pada kaki dan tangan saat posisi bagian tubuh tersebut dalam posisi yang salah atau terlalu kaku.
Namun, gejala kesemutan ini tidak bisa dianggap enteng. Berbagai jenis penyakit dapat diidentifikasi lewat gejala kesemutan.
Bahkan, jika gejala kesemutan ini berkepanjangan bisa jadi ada yang salah dari tubuh.
Beberapa penyakit dibawah ini kemungkinan dapat menjadi penyebab terjadinya kesemutan :
1. Diabetes
Penyakit gula atau dalam medis disebut diabetes ini juga menjadi salah satu penyebab terjadinya kesemutan. Pada penderita penyakit diabetes, kesemutan ini sering terjadi pada telapak kaki, sering menjalar ke paha, hingga lengan dan telapak tangan.
2. Penyakit pada organ
Gejala lain yang menyebabkan kesemutan adalah penyakit organ dalam seperti lambung, ginjal, dan hati. Peradangan pada organ tubuh tersebut memberikan sensasi seperti tersetrum listrik dan menyebabkan kesemutan berkepanjangan. Gejala ini menjadi salah satu penyebab terbesar adanya kesemutan.
Baca Juga: Ampuh Turunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes, Minumlah Teh Herbal Ini!
3. Penyakit saraf
Penyakit gangguan pada saraf juga dapat menyebabkan terjadinya kesemutan pada tubuh. Saraf terjepit juga bisa menimbulkan kesemutan yang berlebihan sehingga perlu ditinjau dengan memeriksakan ke dokter saraf.
4. Autoimun
Penyakit autoimun juga sering membuat penderitanya mengalami kesemutan dan bahkan bisa terjadi berulang kali dalam satu hari. Penyakit yang menyerang imunitas sendiri ini wajib diwaspadai, apalagi dalam beberapa kasus autoimun ini belum bisa disembuhkan dengan total. Biasanya, autoimun ini dapat menyerang individu secara tiba tiba sehingga membuat kondisi tubuh melemah.
5. Infeksi
Infeksi yang terjadi pada bagian tubuh tertentu juga sering membuat kesemutan terjadi. Infeksi yang disebabkan oleh virus dan kuman ini biasanya membuat tubuh bereaksi seperti timbul rasa geli dan merasa ada yang bergetar di dalam tubuh karena virus atau kuman yanh sedang menyerang bagian tubuh yang terinfeksi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya