Suara.com - Banyak orang yang memakai cotton bud atau korek kuping untuk membersihkan telinga. Penggunaan benda ini rupanya mampu memicu kotoran semakin masuk ke dalam telinga. Lantas, bagaimana cara membersihkan telinga yang tepat?
Sebelum itu, kotoran telinga sebetulnya tidak akan menyebabkan gangguan apabila jumlahnya tidak berlebihan.
Nah, jika terlalu banyak, kotoran telinga bisa menyumbat telinga, menyebabkan nyeri, hingga gangguan pendengaran.
Adapun cara tepat membersihkan telinga bisa kamu temukan selengkapnya pada poin-poin di bawah ini.
1. Gunakan Minyak Zaitun
Earwax yang menumpuk bisa membuat telinga menjadi kering. Untuk mengatasinya, lembapkan bagian dalam telinga dengan memakai minyak zaitun atau baby oil. Cukup teteskan beberapa kali ke telinga dan tunggu sekitar lima menit.
Pemakaian minyak zaitun jarang memicu alergi atau iritasi. Namun, membutuhkan waktu lama untuk earwax yang mengeras menjadi lunak lalu keluar dengan sendirinya. Maka, pastikan melakukannya secara rutin agar mendapatkan hasil maksimal.
2. Pakai Obat Tetes
Penggunaan obat tetes telinga merupakan salah satu cara yang mampu mengeluarkan kotoran. Meski begitu, cara pakainya bukan hanya sekadar diteteskan. Pastikan cairan obat benar-benar masuk hingga ke dalam saluran telinga, agar manfaat yang diterima lebih efektif.
Baca Juga: Ngilu Banget! Video Proses Penindikan Daun Telinga Bayi Pakai Jarum dan Benang
Pilih beberapa jenis obat tetes telinga, seperti hidrogen peroksida atau sodium bikarbonat. Obat ini seringkali dijual bebas di apotek. Pastikan membaca petunjuk pemakaian yang tertera pada label kemasan.
Jika kamu memiliki kulit sensitif dan riwayat kelainan pada telinga, ada baiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, guna menghindari timbulnya iritasi.
3. Dibersihkan oleh Dokter
Apabila kotoran telinga sudah menumpuk dan sulit dikeluarkan, cobalah pergi ke dokter. Biasanya, dokter akan memakai alat khusus untuk mengeluarkan kotoran telinga atau menggunakan alat sedot.
Langkah lain yang seringkali dianjurkan oleh dokter, yaitu prosedur irigasi telinga. Hal tersebut dilakukan dengan cara mengalirkan air hangat untuk mengeluarkan kotoran telinga.
Jika kotoran telinga terus-terusan menumpuk, dokter akan memberikan cara membersihkan telinga memakai obat-obatan, seperti peroksida karbamida yang penggunaannya harus sesuai anjuran dokter.
Berita Terkait
-
Ngilu Banget! Video Proses Penindikan Daun Telinga Bayi Pakai Jarum dan Benang
-
Disebut Sombong Netizen, Tasyi Athasyia Ungkap Uang Rp 1 M Hanya Cukup Untuk Beli Cotton Bud
-
Ngeri, Kecoak Merangkak dan Mati di Dalam Telinga Perempuan Ini
-
Jangan Diabaikan, Ini 6 Tanda Infeksi Telinga pada Anak dan Orang Dewasa
-
Kenalin Nih Simba, Bayi Kambing Asal Pakistan dengan Telinga Sepanjang 56 Centimeter
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia