Suara.com - Kasus cacar monyet kini telah menyebar di lebih 80 negara. Situasi ini membuat masyarakat bertanya terkait penularan dari penyakit yang pertama kali muncul di Afrika.
Ada satu kekhawatiran bahwa cacar monnyet bisa menular lewat pakaian. Lantas bagaimana faktanya? Pusat Pengendalian Penyakit di AS, mengatakan seorang dapat tertular cacar monyet dengan menyentuh benda yang telah bersentuhan dengan orang yang terinfeksi.
Namun, para ahli mengatakan risiko penularan melalui permukaan sangat rendah. Jonathan Ball, profesor virologi medis, mengatakan kepada The Sun bahwa cacar monyet membutuhkan "kontak dekat" untuk menyebar.
Ilmuwan, dari Universitas Nottingham, mengatakan bahwa virus "biasanya" menyebar melalui kontak langsung dengan orang lain.
“Bisa juga menyebar melalui kontak dengan benda-benda yang sudah lama dekat dengan seseorang yang terinfeksi seperti pakaian dan tempat tidur,” jelas Prof Ball.
Namun, "hanya menyentuh benda yang juga telah disentuh oleh seseorang yang terinfeksi, misalnya pegangan tangan atau gagang pintu, risikonya sangat rendah," tambahnya.
Sebuah studi baru-baru ini, yang diterbitkan di Lancet, menemukan bahwa virus menyebar sebagian besar melalui lesi dan bintik-bintik yang disebabkan oleh cacar monyet dan bukan melalui tetesan air yang dibuat ketika seseorang batuk atau bersin.
Ini menunjukkan bahwa virus tersebut tidak menular melalui udara – tidak seperti Covid yang menyebar ketika seseorang dengan virus batuk di dekat seseorang atau ke suatu objek.
Inggris telah mencatat 2.914 kasus cacar monyet pada Selasa ini, sementara AS telah melaporkan 10.392. Di seluruh dunia ada sekitar 30.000 kasus dan sembilan kematian.
Baca Juga: Dokter Boyke Blak-blakan Soal Efektivitas Kondom Cegah Penularan Cacar Monyet
Virus ini paling sering menyebar melalui kontak seksual, tetapi bukan penyakit menular seksual. Alex Sparrowhawk, spesialis promosi kesehatan di badan amal kesehatan seksual, Terrence Higgins Trust, mengatakan cara terbaik untuk menghindari tertular adalah Anda dan pasangan memeriksa ruam.
"Perlu juga memastikan Anda berdua merasa baik-baik saja secara umum, cacar monyet juga bisa muncul sebagai flu atau Covid," kata Alex kepada The Sun.
Jika Anda tinggal dengan seseorang yang memiliki virus, sebaiknya Anda juga mencuci handuk dan tempat tidur secara teratur, tambahnya. Pekan lalu, baik politisi maupun kelompok LGBT+ menuntut pemerintah meningkatkan upaya untuk membantu mengekang penyebaran.
Vaksin telah diluncurkan di beberapa bagian, tetapi kelompok itu mengatakan ini sekarang harus menjadi prioritas.
Dalam sebuah surat yang ditulis kepada sekretaris kesehatan Steve Barclay, kelompok itu mengatakan: "Kami tidak dapat membiarkan cacar monyet menjadi endemik di Inggris.
"Untungnya, kami memiliki alat yang diperlukan untuk menghentikan wabah ini dan mencegah risiko lebih lanjut terhadap kesehatan sekarang. Kami meminta Anda segera melakukannya."
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara