Suara.com - Sebuah makalah terbaru menunjukan perusahaan rokok multinasional terbesar di dunia telah mengiklankan produknya kepada anak-anak di 42 negara yang mayoritas berpenghasilan rendah dan menengah.
Melalui pengumpulan data lapangan di 19.500 titik penjualan, termasuk di Indonesia, peneliti Universitas Johns Hopkins menemukan iklan menggunakan empat taktik umum.
Taktik tersebut termasuk memajangnya di dekat etalase makanan ringan, dengan penempatan setinggi mata anak-anak, memasarkan rokok beraroma, dan mau menjual rokok per batang, lapor The Conversation.
"Kami mengumpulkan data tentang bagaimana rokok dipasarkan dan dijual dalam jarak 250 meter dari sekolah dan taman bermain, di lebih dari 100 kota di seluruh dunia," tulis Peneliti Kesehatan Masyarakat, Universitas Johns Hopkins, Jennifer Brown.
Sebagian besar lokasinya berada di ibu kota di negata Afrika, Asia, Amerika Tengah, Eropa, Amerika Utara, dan Amerika Selatan.
Temuan ini juga sesuai dengan penelitian serupa yang dilakukan di negara-negara berpenghasilan tinggi.
Secara keseluruhan, penelitian menunjukkan tanpa adanya pembatasan dan penegakan yang kuat, industri rokok menggunakan strategi pemasaran serupa di seluruh dunia.
Peneliti yakin cara tersebut sebagai niat khusus untuk menarik dan membuat anak-anak maupun anak remaja ketagihan rokok.
Dari studi ini, peneliti merangkum temuannya, yakni:
- Di 90 persen negara, rokok dipajang di dekat makanan ringan atau minuman manis, termasuk beberapa pajangan di swalayan yang ditempatkan dalam jangkauan anak-anak
- Tempat penjualan di 76 persen negara mempromosikan rokok beraroma, yang diketahui menarik bagi anak di bawah umur.
- Banyak tempat penjualan di 78 persen negara menjual rokok dalam bentuk batangan, membuat produknya menjadi lebih terjangkau.
- Tempat penjualan di 42 negara yang mayoritas berpenghasilan rendah dan menengah menampilkan iklan rokok setinggi mata anak-anak, memajang produk rokok dari perusahaan 'Empat Besar'.
Perusahaan rokok 'Empat Besar' adalah Philip Morris International, British American Tobacco, Japan Tobacco International, dan Imperial Tobacco.
Studi jelas menunjukkan anak-anak yang sering terpapar iklan dan promosi rokok di toko penjualan berpotensi besar untuk mencobanya dan sangat rentan merokok di masa depan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien