Suara.com - Amerika Serikat saat ini menggunakan vaksin cacar Jynneos untuk terlindung dari virus monkeypox, penyebab infeksi cacar monyet.
Meski belum diketahui jenis perlindungan apa yang diberikan vaksin Jynneos, namun pemerintah mengandalkan studi dari tahun 1980-an yang menunjukkan vaksin 85 persen efektif mencegah infeksi monkeypox.
Vaksin diberikan dalam jangka waktu 28 hari dan perlindungan penuh akan mulai terbangun sekitar dua minggu setelah suntikan kedua.
Untuk siapa vaksin Jynneos diberikan?
Di AS, vaksin Jynneos diberikan kepada mereka yang tinggal di daerah dengan wabah cacar monyet menyebar secara cepat, seperti New York dan San Framcisco, dilansir Insider.
Strategi itu disebut sebagai vaksinasi cincin atau 'ring vacctination', bekerja hanya dengan mamvaksinasi orang yang paling mungkin terinfeksi.
Saat ini, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS mengatakan vaksin harus diberikan kepada:
- Orang yang melakukan kontak dengan orang yang terkonfirmasi menderita cacar monyet
- Orang yang terduga melakukan kontak, yang mengetahui bahwa pasangan seksual mereka menderita cacar monyet dan melakukan kontak dengan mereka dalam 14 hari terakhir
- Orang yang banyak melakukan hubungan seksual dalam 14 hari terakhir di wilayah penyebaran virus monkeypox
Bila seseorang sudah pernah terinfeksi cacar monyet selama wabah sekarang ini, kemungkinan ia akan memiliki antibodi yang bisa melindunginya dari infeksi ulang.
"Kami memperkirakan kebanyakan orang tidak akan rentan terhadap infeksi ulang dalam waktu dekat," kata dokter di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins, Amesh Adalja.
Baca Juga: Kenali Cara Kerja Vaksin yang Digunakan untuk Cacar Monyet, Dinilai 85% Efektif
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat