Suara.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC AS mengakhiri rekomendasi karantina bagi orang yang terpapar virus corona Covid-19. Saran terbaru CDC mengatakan bahwa orang yang terkonfirmasi atau diduga terpapar virus corona Covid-19 harus memakai masker selama 10 hari di sekitar orang lain saat berada di dalam ruangan dan harus melakukan pengujian 5 hari setelah terpapar, terlepas dari status vaksinasinya.
Berita lain di kanal kesehatan datang dari Luna Maya. Ia diketahui sempat dilarikan ke rumah sakit setelah membuat video kolaborasi dengan Bobon Santoso dengan makan keripik pedas Paqui asal Amerika. Mulanya, Luna Mayu langsung batuk-batuk ketika baru makan segigit Paqui. Sampai akhirnya ia mengalami kesulitan bernapas. Apa penyebabnya?
Selengkapnya, simak di bawah ini berita hits kesehatan lainnya!
1. CDC Tak Lagi Rekomendasikan Orang yang Terpapar Covid-19 untuk Karantina
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengakhiri rekomendasi karantina bagi orang yang terpapar virus corona Covid-19.
CDC mengatakan orang yang terkonfirmasi atau diduga terpapar virus corona Covid-19 harus memakai masker selama 10 hari di sekitar orang lain saat berada di dalam ruangan dan harus melakukan pengujian 5 hari setelah terpapar, terlepas dari status vaksinasinya.
2. Luna Maya Kesulitan Bernapas Usai Makan Keripik Pedas, Ini Sebabnya
Luna Maya sempat dilarikan ke rumah sakit setelah membuat video kolaborasi dengan Bobon Santoso dengan makan keripik pedas Paqui asal Amerika.
Baca Juga: Batal Nikah dengan Karen Vendela, Boy William Pernah Sebut Wanita yang Masuk Tipenya Luna Maya
Mulanya, Luna Mayu langsung batuk-batuk ketika baru makan segigit Paqui. Tetapi, ia ingin terus menerima tantangan dari Bobon Santoso untuk makan Paqui yang sudah dicampur adonan telur dadar.
3. 5 Cara Mencegah Penyakit Jantung Sejak Dini
Kematian yang disebabkan karena penyakit jantung semakin meningkat setiap tahunnya. Apalagi dengan adanya pandemi Covid-19 saat ini, dimana penyakit jantung merupakan salah satu penyakit penyerta yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gejala berat yang berujung pada gagal jantung hingga kematian.
Kolestrol tinggi merupakan salah satu penyebab utama seseorang beresiko menderita penyakit jantung. Oleh karena itu, penting untuk selalu mengontrol kadar kolesterol dalam tubuh untuk mencegah penyakit ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!