Suara.com - Update Covid-19 global per Jumat, 19 Agustus 2022, tercatat bahwa Jepang masih laporkan kasus positif baru terbanyak di dunia dengan jumlah 208.483 kasus dalam sehari kemarin. Negara itu juga tercatat laporkan kematian pada pasien Covid-19 terbanyak, yakni 300 jiwa dalam sehari.
Jepang menyumbang lebih dari seperempat kasus positif baru di dunia pagi ini dari total 730.847 kasus di seluruh dunia. Sementara jumlah kemarian harian secara global mencapai 1.722 jiwa.
Selain Jepang, negara lain yang laporkan kematian akibat Covid-19 mencapai ratusan orang per hari di antaranya, Amerika Serikat 227 jiwa, Brasil 202 jiwa, Italia 147 jiwa, dan Australia 134 jiwa.
Akibat berbagai penambahan tersebut, akumulasi jumlah kasus Covid-19 global kini mencapai 598,58 juta dengan kematian 6,46 juta jiwa, data pada situs worldometers.
Amerika Serikat Segera Berikan Vaksin Booster Khusus Target Varian BA.4 dan BA.5
Koordinator Covid Gedung Putih Dr. Ashish Jha mengatakan bahwa vaksin booster Covid-19 akan tersedia untuk remaja dan orang dewasa dalam beberapa minggu lagi.
"Saya yakin itu akan tersedia dan setiap orang Amerika yang berusia di atas 12 tahun akan memenuhi syarat untuk itu," kata Jha kepada Lester Holt dari NBC News.
Booster baru itu khusus menargetkan subvarian omicron BA.4 dan BA.5, serta strain virus asli. Infeksi Covid-19 varian BA.5 telah sebabkan hampir 90 persen kasus positif baru di AS, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan (FDA) Amerika Serikat akan menentukan seberapa baik suntikan booster yang diperlukan untuk melindungi tubuh terhadap virus.
Baca Juga: Positif COVID-19, Kang Daniel Batal Tampil di SUMMERSONIC 2022 dan Street Man Fighter
"Vaksin booster itu harus bekerja lebih baik dalam mencegah penularan infeksi dan penyakit serius," tambah Jha.
Saat ini di Amerika Serikat, orang dewasa berusia 50 tahun ke atas dan orang yang mengalami gangguan kekebalan telah memenuhi syarat untuk booster kedua, empat bulan setelah menerima booster pertama.
Banyak orang di AS sebenarnya telah memenuhi syarat divaksinasi, tetapi belum menerima suntikan booster. Spesialis penyakit menular di Pusat Medis Universitas Vanderbilt Dr. William Schaffner mengingatkan bahwa tingkat kekebalan masyarakat di seluruh AS telah turun dibandingkan setahun lalu. Sehingga perlu mendapatkan suntikan vaksin penguat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan