Suara.com - Kebiasaan merokok, minum alkohol, dan indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi menjadi faktor risiko penyebab kematian akibat kanker. Data secara global, hampir setengah angka kematian akibat kanker disebabkan karena tiga faktor itu yang sebenarnya dapat dicegah.
Temuan itu berdasarkan studi yang dipublikasikan di The Lancet. Para ilmuwan meneliti kasus kanker dari 2019 dan menemukan bahwa 44 persen kematian akibat kanker disebabkan oleh faktor kebiasaan merokok, minum alkohol dalam jumlah besar, dan memiliki BMI tinggi. Baik pasien laki-laki maupun perempuan mengalami faktor risiko yang sama.
Namun, faktor risikonya memang berbeda-beda jika disesuaikan dengan kelompok pendapatan daerah tertentu. Untuk negara-negara berpenghasilan rendah, seks yang tidak aman menjadi salah satu faktor risiko utama. Sementara negara maju dengan penghasilan tinggi lebih banyak disebabkan tiga faktor di atas tadi.
Studi ini menggunakan data yang dikumpulkan oleh proyek Global Burden of Disease dari Institute of Health Metrics and Evaluation untuk menganalisis kematian dan kecacatan global akibat kanker.
"Meskipun beberapa kasus kanker tidak dapat dicegah, pemerintah dapat bekerja pada tingkat populasi untuk mendukung lingkungan yang meminimalkan paparan faktor risiko kanker yang diketahui," kata peneliti dari Institute for Health Metrics and Evaluation di University of Washington dalam penelitian tersebut, dikutip dari Fox.
Para peneliti tetap mendorong pencegahan jadi cara paling hemat biaya untuk mengatasi beban keuangan negara akibat kasus kanker. Tindakan tersebut termasuk inisiatif pencegahan sekunder, seperti program skrining dan memastikan kapasitas yang efektif untuk mendiagnosis.
"Faktor risiko perilaku sangat dipengaruhi oleh lingkungan di mana orang tinggal dan individu dengan kanker tetap tidak boleh disalahkan atas penyakit mereka," kata para peneliti.
Berita Terkait
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
Perjuangan Nunung Lawan Kanker Belum Usai, Ada Obat yang Wajib Diminum Seumur Hidup
-
5 Body Lotion Murah Mengandung SPF untuk Lindungi Kulit dari UV dan Cegah Kanker
-
Banting Setir, Nunung Srimulat Kini Jadi Juragan Restoran: Rezekinya Dikasih Allah Lewat Sini
-
Pelanggar Kawasan Tanpa Rokok di Jakarta Terancam Sanksi Kerja Sosial
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?