Suara.com - Masa puber sering kali membuat para remaja sulit untuk mengontrol emosi yang ada pada dirinya. Hal ini yang membuat beberapa remaja sering mengalami masalah mengontrol rasa marah.
Parahnya, pada beberapa kasus sendiri remaja pubertas yang sulit mengontrol rasa marah justru melakukan hal-hal negatif seperti merusak barang atau fasilitas, serta mogok untuk makan dan minum.
Kondisi remaja yang sulit mengontrol rasa marah ini harus bisa ditangani agar tidak memberikan dampak berkepanjangan. Salah satu yang memiliki kontrol terhadap masalah ini sendiri yaitu orang tua.
Orang tua menjadi pendukung utama untuk para remaja mengontrol emosi yang ada pada dirinya. Untuk mendorong para remaja mengontrol emosi atau rasa marahnya, orang tua dapat melakukan berbagai hal.
Melansir laman News18, berikut terdapat beberapa cara untuk para orang tua membantu remaja mengontrol amarahnya.
Ajak untuk lebih ekspresif
Terkadang rasa marah yang muncul pada remaja terjadi karena perasaan kesal yang dipendam. Hal tersebut yang membuat remaja meledak-ledak ketika marah karena ia akan meluapkan segalanya.
Untuk itu, orang tua dapat mengajak anak remajanya lebih ekspresi terhadap hal-hal yang mengganggu sisi emosionalnya. Dengan begitu, rasa marah yang dimiliki para remaja akan berkurang dan tidak agresif.
Ajarkan cara menyelesaikan masalah
Baca Juga: Enam Orang Remaja yang Viral Mengacung Sajam di Medsos Berhasil Diamankan Polisi
Salah satu hal yang dapat membantu remaja mengontrol amarahnya yaitu mengajarkan cara menyelesaikan masalah. Orang tua dapat mengajarkan bagaimana anak harus bisa menghadapi berbagai situasi dan menyelesaikan permasalahan yang ada.
Hal ini akan membuat remaja berusaha menganalisis masalah dan menyelesaikannya dibandingkan meluapkan emosi dengan cara marah-marah dan agresif.
Jangan mentolerir sikap agresif
Beberapa orang tua memilih untuk membiarkan sikap anak yang agresif ketika sedang emosi. Padahal, hal ini justru akan membuat anak semakin merasa bebas dan akan melakukannya terus menerus.
Untuk itu, orang tua diharapkan untuk tidak mentolerir sikap agresif anak. Orang tua harus bisa mengontrol dan menjelaskan jika mereka mencintai anak-anaknya itu.
Beri contoh yang baik
Berita Terkait
-
Modus Kasih Duit, ABG di Cilincing Bunuh Siswi SD usai Dilecehkan: Bantal-Kabel jadi Alat Membunuh?
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri
-
Tewas di Lahan Kosong, Remaja Terapis Sempat Curhat Tertekan Diminta Denda Rp50 Juta!
-
Moisturizer Glowsophy untuk Umur Berapa? Ini 2 Rekomendasinya Agar Kulit Glowing Sejak Remaja
-
Meta Rilis Fitur Akun Khusus Remaja ke Indonesia, Biar Anak Makin Aman Main Facebook
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
Terkini
-
Rahmad Setiabudi Jadi Pelari Indonesia Tercepat di Chicago Marathon 2025
-
Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Terserang Vertigo? Ini Kata Dokter
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan