Suara.com - Seorang gadis berusia 3 tahun telah terbangun dari kematian saat prosesi pemakamannya berlangsung. Tapi tak berapa lama kemudian, gadis kecil tersebut kembali meninggal.
Insiden yang menimpa anak bernama Camila Roxana Martinez Mendoza, yang awalnya menderita skait perut, muntah, dan demam.
Ibunya, Mary Jane Mendoza, membawanya ke dokter anak di desanya Villa de Ramos, Meksiko, pada Rabu (17/8/2022) pekan lalu.
Dokter pun merujuknya ke rumah sakit yang lebih besar, di San Luis Potosi dan mendiagnosis sang anak menderita dehidrasi.
Ia pun dibawa ke Salinas de Hidalgo Community Hospital. Dokter di sana mengompresnya dengan handuk kecil untuk menurunkan suhu dan memasang oksimeter untuk menghitung kadar oksigen Camila.
Pada hari yang sama Camila dipulangkan dengan diberi obat parasetamol. Namun, kondisinya justru makin memburuk.
Ia kembali dibawa ke dokter yang berbeda. Tetapi, Camila terus-menerus muntah meski sudah diberi pengobatan lain.
Orangtuanya pun membawanya lagi ke Salinas dan meminta putrinya dipindahkan ke UGD.
"Mereka ingin memberinya (terapi intravena). Mereka butuh waktu lama untuk memberikan oksigen padanya (Camila)," ungkap Mendoza, dikutip dari New York Post.
Baca Juga: WNA Asal Barcelona Meninggal di Pangkuan Istri dan Anak saat Berlibur di Pesisir Barat
Setelah sekitar 10 menit, infus dilepas dari Camila dan dipindahkan ke ruangan lain untuk beristirahat. Anehnya, saat itu Mendoza tidak diperbolehkan untuk menemani putrinya.
Bahkan, Mendoza dicegah untuk menemui putrinya dan disuruh menunggu di ruangan lain. Tak berapa lama kemudian, dokter menyatakan Camila meninggal dunia karena dehidrasi.
Keesokan paginya, pihak keluarga langsung mengadakan proses pemakaman. Di tengah prosesi, Mendoza melihat kaca peti mati berkabut, yang menandakan ada uap di dalam peti mati tersebut.
Awalnya pihak keluarga mengatakan Mendoza berhalusinasi dan membiarkannya membuka peti mati. Betapa terkejutnya Mendoza saat melihat Camila terbangun dari kematian dan benar-benar bernapas.
Camila pun dilarikan lagi ke rumah sakit Salinas menggunakan ambulans. Sesampainya di sana, dokter kembali menemukan Camila telah meninggal dan tidak dapat dihidupkan lagi.
Kali ini, dokter mendiagnosisnya dengan pembengkakan otak.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke