Suara.com - Suplemen memang diperlukan tubuh untuk menunjang kesehatan. Banyak orang mengonsumsi suplemen yang dijual bebas tanpa memikirkan efek sampingnya.
Ketergantungan dan kepercayaan kita pada suplemen begitu kuat sehingga banyak dari kita bahkan tidak berkonsultasi dengan dokter sebelum meminumnya. Namun, penelitian ini telah menyoroti hasil yang paling tidak diharapkan dari memiliki suplemen vitamin.
Dilansir dari Times of India, studi ini telah menemukan hubungan antara suplemen vitamin dan kanker. Sebuah tinjauan studi yang diterbitkan di BMJ telah membahas risiko kanker yang terkait dengan suplemen vitamin.
Mengutip sebuah studi penelitian, ulasan tersebut mengatakan menggabungkan beta karoten dan vitamin A meningkatkan risiko kanker paru-paru di kalangan pekerja. Bahkan mereka yang bekerja dengan paparan asbes memiliki peningkatan risiko terkena kanker jika menggunakan suplemen ini.
"Suplementasi -Karoten meningkatkan risiko kanker paru-paru di antara individu berisiko tinggi dalam dua uji coba secara acak," studi tersebut menambahkan bahwa risiko kanker dalam kasus perokok meningkat sebesar 18 persen dan untuk orang lain meningkat sebesar 28 persen.
Ini juga mengutip penelitian lain di mana ditemukan bahwa selenium dan Vitamin E Cancer Prevention Trial menemukan bahwa suplementasi vitamin E (400 IU/hari) dikaitkan dengan peningkatan 17 persen risiko kanker prostat di antara pria.
Salah satu komplikasi yang telah dibahas oleh studi tinjauan adalah suplementasi vitamin D dan kalsium yang sebagian besar diresepkan untuk orang tua untuk menjaga tulang mereka tetap kuat.
Meski satu analisis meta menemukan bahwa suplementasi vitamin D atau kalsium tidak mengurangi risiko patah tulang pinggul atau patah tulang total, meta-analisis lain melaporkan bahwa sementara vitamin D saja tidak mengurangi risiko patah tulang, suplementasi gabungan kalsium dan vitamin D menurunkan risiko relatif patah tulang pinggul (16 persen) dan semua patah tulang (6 persen) di antara orang dewasa yang lebih tua.
Menyarankan potensi bahaya overdosis, penelitian ini menyarankan untuk memastikan asupan kalsium dan vitamin D dari makanan dan alami.
Baca Juga: Lumpuh setelah Angkat Beban 300 Kilogram, Pria Ini Didiagnosis Kena Penyakit Mematikan
Itu juga tidak menemukan bukti yang konsisten untuk mendukung penggunaan suplemen antioksidan untuk mengurangi risiko kardiovaskular.
Studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Internal Medicine menemukan hubungan antara stroke dan suplemen berdasarkan 277 uji coba terkontrol secara acak yang melibatkan hampir satu juta orang.
Studi tersebut menemukan bahwa suplemen yang terbuat dari vitamin D dan kalsium meningkatkan risiko stroke sebesar 17 persen.
Karena kepercayaan bahwa suplemen ini tidak memiliki efek samping yang berisiko, banyak orang hanya menambahkannya ke dalam makanan mereka tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Namun, ada beberapa efek samping yang terkait dengan konsumsi suplemen yang berlebihan.
Terlepas dari kenyataan bahwa konsumsi suplemen vitamin yang berlebihan dapat merusak tubuh Anda ketika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, mungkin tidak menunjukkan gejala yang terlihat sampai terlambat.
Itu selalu dianjurkan untuk mengambil rekomendasi dokter sebelum menambahkan suplemen untuk diet Anda. Beberapa faktor perlu dipertimbangkan saat meresepkan obat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial