Suara.com - Ketua Satgas Cacar Monyet IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Dr. Hanny Nilasari, Sp.KK menegaskan jika cacar monyet tetap bisa menular melalui kontak dekat, meski penderita masih sebatas demam dan belum keluar ruam di kulit.
Meski begitu penularan tidak terjadi dengan mudah, tapi dengan kontak yang sangat erat dan dalam waktu lama melalui cairan tubuh seperti droplet atau percikan air liur.
"Gejala berupa pasien masih berupa demam dan kemudian di saat itu apabila ada droplet keluar dengan close contact (kontak erat), bisa menularkan dari orang ke orang, dengan kontak erat yang sangat erat, dan waktu lama," ujar Dr. Hanny saat konferensi pers IDI, Jumat (26/8/2022).
Cacar monyet adalah penyakit akibat infeksi virus monkeypox, yang menyebabkan penderitanya alami ruam akut seperti papula (jerawat menonjol), vesikel atau pustula (jerawat berisi nanah) yang tidak bisa dijelaskan di negara non endemis atau negara selain Afrika.
Salah satu kontak erat yang dimaksud, bersentuhan kulit yang cukup lama, seperti pelukan dalam waktu lama, sehingga keduanya berbagi udara sehingga droplet dari penderita bisa menularkan, salah satunya melalui hubungan seksual.
Dr. Hanny menambahkan, risiko penularan cacar monyet juga bisa diperparah jika penderita sudah mengeluarkan gejala seperti ruam dengan luka terbuka sehingga benda yang terkena cairan luka itu bisa membawa virus.
Misalnya cairan luka itu bisa menempel di handuk, di seprai, di baju, sofa dan sebagainya sehingga inilah sebabnya pasien perlu menjalani isolasi mandiri.
"Apalagi juga di kulit sudah ada erupsinya, dan apalagi lokasi di tempat terbuka. Ini karena manisfestasinya luka terbuka, itu sangat dimungkinkan bertransmisi (menularkan)," jelas Dr. Hanny.
Adapun di Indonesia pada Jumat 19, Agustus 2022 malam berhasil mendeteksi satu kasus konfirmasi positif cacar monyet, terjadi kepada seorang warga DKI Jakarta berusia 27 tahun yang memiliki riwayat bepergian luar negeri dari negara terdeteksi cacar monyet.
Baca Juga: Waspada Cacar Monyet, Pemkot Tangerang Minta Fasilitas Kesehatan
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?