Suara.com - Pernahkah Anda mengalami kelemahan otot mendadak yang terasa ingin pingsan? Kemungkinan Anda mengalami cataplexy.
Cataplexy mengacu pada episode kelemahan otot yang biasanya terjadi bersamaan dengan narkolepsi tingkat satu. Sekiranya 75 persen orang yang menderita gangguan tidur tersebut mengalami cataplexy.
Narkolepsi merupakan gangguan sistem saraf yang menyebabkan rasa kantuk berlebih di siang hari, serta tertidur secara tiba-tiba tanpa mengenal waktu maupun tempat.
Tetapi pada populasi umum, gejala ini sangat jarang, dengan kurang dari satu persen mereka yang tidak menderita narkolepsi mengalami cataplexy.
Menyadur Insider, cataplexy bisa menyerupai pingsan, terutama ketika lutut Anda mendadak lemas dan menekuk.
Saat mengalaminya, penderita bisa tiba-tiba merasa lemah dan kesulitan berdiri, atau bahkan tersenyum. Tetapi perbedaan utamanya adalah penderita tetap sadar, bahkan jika matanya tertutup.
Sayangnya, belum ada obat untuk kondisi cataplexy. Namun, obat-obatan dapat mengatasi gejalanya.
Gejala cataplexy
"Gejalanya konsisten sepanjang usia, tetapi bervariasi dari orang ke orang, dari sedikit mengendurnya otot wajah hingga jatuh," kata Direktur Klinis di LifeMD, David Culpepper.
Beberapa tanda utama cataplexy adalah:
- Kelemahan otot yang tiba-tiba di kedua sisi tubuh akibat emosi yang meningkat, seperti pikiran ketakutan, kegembiraan, stres, dan kemarahan
- Ketidakmampuan menggerakkan otot wajah secara tiba-tiba
- Bicara cadel
- Penglihatan kabur
- Kesulitan memfokuskan mata
Para ahli yakin bahwa cataplexy disebabkan oleh kekurangan hormon hipokretin di otak, yang membantu mengontrol tidur dan tingkat energi.
Rendahnya kadar hormon ini dapat menyebabkan kelemahan otot di siang hari. Emosi intens, seperti tertawa, kesedihan, ketakutan, dan kegembiraan, juga dapat memicu cataplexy.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan