Suara.com - Pengalaman pertama menjadi seorang ibu tentu jadi hal yang mendebarkan bagi perempuan. Lantaran ingin memberikan yang terbaik untuk anak, kerap ibu mudah terpengaruh dengan berbagai ucapan dari orang lain tentang larangan ini dan itu yang sebenarnya belum tentu benar secara medis. Salah satu mitos yang masih sering berseliweran di masyarakat Indonesia, yakni tentang konsumsi air es oleh ibu menyusui bisa menyebabkan ASI jadi dingin dan menyebabkan bayi mengidap batuk pilek (bapil). Padahal anggapan tersebut salah.
"Kalau ibu menyusui katanya nanti bayi jadi bapil? Faktanya, sebenarnya tidak ada hubungannya," kata dokter umum dr. Jeffry Kristiawan, dikutip dari kanal YouTube Tanyakan Dokter.
Bayi yang alami flu bisa karena infeksi bakteri maupun non infeksi. Dokter Jeffry berpesan, ibu harus bisa membedakan keduanya untuk tahu cara penangannya.
"Kalau infeksi disebabkan virus influensa, saluran napas atas atau mungkin infeksi bakteri juga bisa. Non infeksi bisa karena suhu terlalu dingin, ruangan atau daerah terlalu dingin. Kemudian banyak polusi, ada banyak debu, mungkin bapaknya merokok, atau sering dipakaikan bedak sehingga masuk ke saluran napas jadi pilek," tuturnya.
Ia menegaskan bahwa bayi yang alami batuk dan pilek tidak disebabkan secara langsung akibat ibu minum air es. ASI juga tidak otomatis menjadi dingin sekalipun ibu banyak konsumsi air es.
Dokter Jeffry menjelaskan, saat air dingin masuk ke tubuh melalui kerongkongan, suhunya akan langsung disesuaikan dengan suhu tubuh. Air itu lalu diserap, sebagian untuk kebutuhan ubu dan sebagian lagi untuk menjadi ASI. Sehingga, saat terproses menjadi ASI pun suhunya akan tetap normal.
Sedangkan, apabila ibu memang sudah mengidap pilek kemudian menyusui secara langsung bayinya, hal tersebut bisa saja menularkan ke bayi.
"Jadi pilek bukan karena ibu minum air es kemudian menyusui bayi jadi pilek. Mungkin aja ibu kebanyakan minum air es, kemudian ada peradangan disaluran nafas. Ada virus, lalu masuk, nular ke bayi, jadi bukan dari minum es," pungkas dokter Jeffry.
Baca Juga: Menginfeksi Ratusan Mahasiswa Bandung, Ini 3 Mitos HIV yang Masih Dipercaya Masyarakat
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara