Suara.com - Kebanyakan orangtua suka mengenakan baju tebal atau berlapis-lapis pada bayinya supaya mereka merasa lebih hangat. Namun, cara ini justru bisa meningkatkan risiko kematian dini di ranjang pada bayi.
Misalnya, menutupi kepala bayi ketika tidur atau menyelimutinya bisa membuat tubuhnya terasa panas. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak.
"Jangan membungkus atau melapisi bayi Anda dengan banyak kain (baju, selimut dan lainnya) karena itu meningkatkan risiko kematian dini pada bayi di ranjang," kata Profesor Ian Sinha, seorang dokter di Rumah Sakit Anak Alder Hey, dikutip dari The Sun.
Selain itu, Ian Sinha juga menyarankan orangtua untuk tidak tidur satu ranjang dengan bayi. Meskipun alasannya ingin membuat bayi tetap hangat atau lebih terjaga, ini merupakan salah satu faktor risiko utama kematian bayi mendadak di ranjang.
Kate Holmes, dari badan amal bayi Lullaby Trust justru menyarankan orangtua untuk memeriksa leher atau dada bayinya secara teratur. Langkah ini adalah salah satu cara mengetahui tanda-tanda anak terlalu panas atau dingin.
"Jika bayi terlalu dingin, Anda bisa memberikan lapisan tambahan untuk menghangatkannya," jelas Kate.
Para ahli mengatakan anak-anak bisa menderita infeksi paru-paru atau mengalami keterlambatan dalam perkembangan dan sekolah karena tekanan dari orangtua.
"Tumbuh di rumah yang dingin dengan jamur dan lembap akan merusak paru-paru anak-anak dan membawa kemungkinan infeksi yang lebih besar," ujarnya.
Baca Juga: Mulai Hari Ini, Kemenkes Wajibkan Bayi Baru Lahir Jalani Skrining Hipotiroid Kongenital
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis