Suara.com - Selama hamil, ibu dianjurkan selalu memperhatikan apa pun yang dikonsumsinya. Sebab, apa pun yang masuk ke ibu bisa jadi juga sampai ke janin melalui plasenta.
Lantaran kekhawatiran tersebut, terkadang muncul keraguan apakah ibu hamil boleh konsumsi makanan seperti mi intan. Mengutip penjelasan dokter Jeffry Kristiawan pada videonya di akun YouTube Tanyakan Dokter, berikut jawabannya!
Bolehkah ibu hamil makan mi instan, dok?
Makan mi instan waktu hamil sebetulnya boleh saja. Karena mi instan ada beberapa kandungan baik seperti, lemak total, kolesterol, protein yang memang dibutuhkan sewaktu hamil. Asam folat juga ternyata ada, zat besi ternyata ada, vitamin A, niacid, karbohidrat, serat, natrium, dan lain sebagainya. Natrium ini anggap saja garam atau MSG kandungannya 62 persen.
Tapi, apakah aman ibu hamil makan mi instan setiap hari?
Mi instan goreng kalau kita lihat label informasi nilai gizi pada satu bungkus mengandung sekitar 430 kilo kalori, dengan energi dari lemak 160 kilo kalori. Jadi kalau ibu lagi hamil makan mi instan 3 kali sehari sudah cukup, eggak perlu makanan lain karena sudah tercukupi kecukupan nutrisi harian. Tapi apakah aman makan mi instan terlalu sering tentunya kita bicarakan secara kesehatan.
Ibu hamil makan mi instan boleh saja, tapi jangan setiap hari juga, meskipun ini murah. Kalau boleh misalnya seminggu sekali, dua kali seminggu enggak masalah. Ketika pengen aja. Karena mi instan ini juga bisa mencukupi kalori anda, tapi balik lagi kalau makanan yang ingin bergizi, yang makanan sehari-hari itu lebih bergizi daripada sekadar mi instan.
Mi Insan sebetulnya hanya membantu untuk kenyang sedangkan untuk kecukupan nutrisi lebih baik makanan pokok sehari-hari.
Apa risikonya bila ibu hamil terlalu sering makan mi instan?
Baca Juga: Tanya Dokter: Benarkah Kulit Glowing Bikin Make Up Sulit Menempel?
Ada juga yang melarang mengonsumsi mi instan terlalu banyak karena MSG-nya terlalu tinggi. Kalau MSG terlalu tinggi dikonsumsi saat ibu hamil memicu hipertensi pada saat hamil atau preeklamsia. Jadi kalau makan terlalu sering meningkatkan risiko itu terjadi. Selain itu juga nutrisinya enggak terlalu banyak, bisa membuat ibu jadi kurang nutrisi.
Punya pertanyaan seputar kesehatan, diet, hingga urusan ranjang? Suara.com bisa membantu Anda menemukan jawabannya. Tulis pertanyaan Anda di kolom komentar, untuk bisa dijawab oleh pakar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa