Suara.com - Menuju akhir tahun, Indonesia biasanya mulai masuk musim peralihan dari kemarau menuju musim hujan. Tapi, pada beberapa daerah yang lebih kering, mungkin hujan masih agak jarang terjadi.
Memasuki masa peralihan musim yang membuat cuaca tak menentu, masyarakat diingatkan untuk waspada terhadap penyakit, terutama yang berkaitan dengan pernapasan. Selain infeksi Covid-19 yang masih menjadi pandemi di seluruh dunia, ternyata ada penyakit lain yang bisa jadi ancaman.
Dokter spesialis paru dr. Erlina Burhan, Sp.PD., mengungkapkan sejumlah penyakit yang perlu diwaspadai oleh masyarakat saat ini.
Sedang masa peralihan musim seperti sekarang penyakit apa yang perlu diwaspadai, dok?
Bronkitis, orang-orang yang asma atau cuaca seperti ini biasanya jadi pemicu. Jadi mulai, tuh, batuk dan mulai juga kalau asma, nafasnya berat dan berbunyi, itu tentu saja. Jadi hati-hati saja.
Bagaimana pencegahan agar tidak mudah sakit saat cuaca sedang tidak menentu?
Pertama, kan kita enggak bisa selalu menghindari hujan karena kita perlu beraktifitas. Jadi kita yang jaga adalah pertahanan tubuh, kita menghindar. Menjaga pertahanan tubuh salah satunya dengan asupan gizi yang bagus, seimbang.
Istirahat cukup, stres jangan berlebihan, manage stres dengan baik. Karena kalau stres, imun bisa turun. Dibuat cool saja, santai.
Apakah masyarakat Indonesia perlu lakukan vaksinasi influenza seperti kebanyakan di negara Eropa?
Baca Juga: Tanya Dokter Kandungan: Ibu Hamil Ingin Punya Anak Lelaki Harus Banyak Makan Daging?
Itu sangat relatif. Pada orang yang sangat rentan untuk terinfeksi, contohnya lansia, pada orang tua yang punya kmorbid, saya sarankan untuk vaksin. Karena kalau orang tua, mereka akibatnya lebih berat daripada anak yang muda-muda, yang kuat-kuat. Orang tua akan lebih lama dan sakitnya lama, karena mereka sangat renta. Kalau anak muda kan masih jagoan, nih, diguyur hujan juga kan biasa aja.
Berita Terkait
-
Cara Mengatasi Atap Bocor di Musim Hujan, Jangan Buru-Buru Panggil Tukang
-
Musim Hujan 2025/2026 Maju, BMKG Ingatkan Risiko Banjir hingga Demam Berdarah
-
Jalani Operasi di Singapura, Terkuak Penyakit Ibunda Raffi Ahmad
-
Dari Flu hingga Leptospirosis: 8 Penyakit Musim Hujan yang Harus Diwaspadai
-
Rizwan Fadilah Bantah Isu Miring soal Penyakit Sule, Ini Faktanya
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Puncaki Save Terbanyak Serie A
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?