Suara.com - Kebanyakan makanan kemasan yang banyak terjual di pasaran mengandung bahan pengawet. Meski tidak berbahaya, sebagian orang terkadang enggan atau membatasi konsumsi pangan kemasan tersebut.
Penambahan zat kimia pengawet tersebut memang sengaja dicampurkan oleh produsen bukan tanpa alasan.
Ahli gizi pangan dari Institus Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Ir. Hardinsyah MS., mengatakan bahwa ada 27 zat bahan tambahan makanan (BTP) yang sering digunakan dan telah dapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia.
"BTP adalah bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan, sebagai contoh bertujuan untuk mengawetkan pangan, memberikan warna, mencegah tengik, dan meningkatkan rasa (kualitas pangan)," jelasnya saat Ngobrol Baik Bareng ABC di Jakarta, Rabu (21/9/2022).
Ia menambahkan, penggunaan BTP yang tepat sesuai takaran batas aman akan memberikan justru memiliki manfaat teknologi terhadap kualitas pangan. Hanya saja peodusen harus taat aturan BPOM No. 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan.
"Setiap BTP diatur jumah maksimal per mili per kilogram berat badan," imbuhnya.
Seperti sumber pangan, BTP juga ada yang bisa menyebabkan alergi pada orang tertentu.
Alergen pada dasarnya adalah bahan pangan atau senyawa yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada individu tertentu yang memiliki hipersensitivitas terhadap senyawa tersebut.
"Sumber alergen pangan dapat berasal dari kacang, susu, telur, ikan, kerang, gandum, bahan tambahan pangan atau bahan terbuat dari pangan tersebut. Selama penggunaannya tidak melebihi ambang batas yang ditentukan oleh lembaga yang berwenang dan keberadaannya dikomunikasikan dengan jelas, maka produk tersebut aman untuk dikonsumsi," tuturnya.
Baca Juga: Dua Pemanis Buatan pada Minuman Kemasan Dapat Meningkatkan Risiko Kanker Payudara, Apa Saja?
Sebagai salah satu produk kebutuhan rumah tangga yang sering digunakan, ABC memiliki Global Food Allergen Policy yang menjadi acuan dalam pemilihan material, formulasi, termasuk aturan pencantuman bahan baku, nilai gizi, serta kandungan alergen pada label kemasan.
Quality Technical Service Lead Kraft Heinz Indonesia—Papua Nugini, Emerensiana Adi Dhae juga memgatakan bahwa dalam rangkaian sistem kontrol kualitas dan keamanan pangan, PT Heinz ABC Indonesia menerapkan sistem standarisasi yang berlapis.
Mulai dari Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) yang dipersyaratkan oleh BPOM, sistem manajemen keamanan pangan dunia, serta sistem standar internal dari The Kraft Heinz Company.
"Penerapan kebijakan ini menjadi hal penting untuk memastikan seluruh produk ABC diproduksi dengan proses yang benar dan seluruh bahan pangan yang digunakan juga terkomunikasikan secara transparan kepada konsumen,” ucap Emerensiana.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas