Suara.com - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) telah memerintahkan seluruh apotek dan toko obat untuk menghentikan sementara penjualan obat dalam bentuk obat sirup. Hal tersebut muncul sebagai tanggapan atas temuan serta dugaan penggunaan obat sirup paracetamol, yang diungkap menjadi penyebab penyakit gangguan ginjal akut misterius pada anak-anak.
Selain paracetamol, ibuprofen juga merupakan obat yang biasa digunakan untuk meredakan rasa nyeri dan menurunkan demam yang biasa terkandung, baik dalam obat sirup maupun tablet. Kedua obat ini tersedia dalam beragam merek yang mudah ditemukan di apotek terdekat.
Meski sama-sama obat pereda nyeri dan penurun demam, ibuprofen dan paracetamol tetap mempunyai perbedaan. Simak penjelasan tentang perbedaan paracetamol dan ibuprofen berikut ini.
Kegunaan Paracetamol dan Efek Sampingnya
Paracetamol merupakan obat golongan analgesik atau pereda nyeri yang berguna untuk meredakan rasa nyeri ringan hingga sedang, baik akibat sakit kepala, sakit gigi, menstruasi, sakit punggung sampai terkilir. Bukan hanya dapat meredakan nyeri, paracetamol juga bisa digunakan untuk menurunkan demam.
Obat paracetamol bisa digunakan oleh semua orang, termasuk ibu hamil dan menyusui. Namun perlu diperhatikan bahwa penggunaan paracetamol untuk anak-anak ada baiknya tidak sembarangan dan harus memperhatikan usia.
Anak boleh diberikan paracetamol jika usianya sudah mencapai 2 bulan atau lebih. Dosis paracetamol pun perlu disesuaikan dengan berat badan sang anak atau menurut petunjuk dokter.
Sama seperti obat pada umumnya, paracetamol dapat menimbulkan efek samping di antaranya:
- sakit kepala
- mual dan muntah-muntah
- sembelit hingga alergi
Meski jarang, tidak menutup kemungkinan efek samping paracetamol yang ditimbulkan dapat lebih berat, misalnya:
Baca Juga: Puskesmas di Bangka Tengah Dilarang Berikan Obat Paracetamol Sirop ke Pasien
- tekanan darah menurun
- sesak napas, atau jantung berdetak lebih cepat
Jika hal tersebut terjadi setelah menggunakan paracetamol, kalian harus segera menemui dokter.
Kegunaan Ibuprofen dan Efek Sampingnya
Selanjutnya ada ibuprofen yang termasuk golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Sama seperti paracetamol, ibuprofen dapat digunakan untuk meredakan nyeri dan demam.
Namun perbedaannya, ibuprofen juga bermanfaat untuk mengatasi peradangan. Selain itu ibuprofen pun dapat menghambat produksi zat pemicu peradangan yang ada dalam tubuh.
Anak-anak dan orang dewasa boleh diberikan ibuprofen dengan dosis yang sesuai. Namun, ibu hamil tidak disarankan menggunakan ibuprofen karena berisiko menimbulkan cacat dan gangguan kesehatan pada janin.
Hal tersebut juga berlaku pada ibu menyusui. Meski dalam jumlah kecil, ibuprofen dapat terserap ke dalam ASI sehingga penggunaannya perlu dikonsultasikan lebih dulu dengan dokter.
Berita Terkait
-
Puskesmas di Bangka Tengah Dilarang Berikan Obat Paracetamol Sirop ke Pasien
-
Obat Batuk Sirup Anak Ditarik, Orang Tua di Batam Bingung Cari Obat Demam untuk Anak
-
Kemenkes Instuksikan Hentikan Peredaran Obat Penurun Demam Jenis Sirup, Warga: Mending Tablet atau Puyer
-
Heboh Kasus Gangguan Ginjal Pada Anak, Dinkes Banten Minta Seluruh Apotek Tidak Jual Obat Demam Anak dalam Bentuk Sirup
-
Setop Penjualan Obat Penurun Deman Sirup, Pegawai Apotek: Pasien Bisa Minta Resep Obat Lain ke Dokter
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi