Suara.com - Varian virus corona atau Covid-19 jenis baru kembali muncul dan menyerang dunia. Kali ini, Covid XBB, varian Omicron Covid-19, resmi masuk ke Indonesia setelah menyebar ke beberapa negara.
Mengutip dari Sehatnegriku.kemkes.go.id, masyarakat diminta untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan begitu kabar varian ini terdeteksi di Indonesia. Selain itu, warga juga diminta untuk mewaspadai gejala serta penyebaran Covid XBB.
Untuk memahami lebih lanjut, berikut serba-serbi Covid XBB selengkapnya, termasuk panduan cara isolasi mandiri.
dr. Syarhril selaku Juru Bicara Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa gejala Covid XBB mirip dengan virus corona lainnya, tetapi lebih ringan. Gejala tersebut berupa batuk, pilek dan demam.
Selain itu, orang yang terinfeksi Covid XBB juga bisa mengalami badan mudah lelah, nyeri otot, sesak nafas, sakit kepala, sakit tenggorokan, mual dan muntah.
Pasien juga bisa merasakan sakit perut dan diare. Begitu pula lidah tidak dapat merasakan apapun, serta hidung tidak dapat mencium bau apapun.
Adapun kasus pertama Covid XBB di Indonesia adalah seorang perempuan yang berusai 29 tahun. Ia baru saja kembali dari Lombok, NTB yang kemudian memeriksakan diri dan dinyatak positif pada 26 September 2022.
Penyebaran Covid XBB
Juru Bicara Syahril menjelaskan bahwa penyebaran Covid XBB cepat. Meski demikian, tingkat fatalitasnya tidak lebih parah dari Omicron. Indonesia pun belum dapat dikatakan aman dari pandemi Covid-19.
Munculnya varian ini membuat Pemerintah Indonesia menegaskan masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Potensi kemunculan virus corona masih terus terjadi. Dalam tujuh hari terakhir, yakni sejak 15 Oktober 2022, dikabarkan muncul kenaikan jumlah kasus di 24 provinsi.
Panduan Isolasi Covid XBB
Syahril turut menyinggung kondisi pasien dari NTB setelah terinfeksi Covid XBB. Pasien berusia 29 tahun tersebut dinyatakan sembuh pada 3 Oktober 2022 setelah menjalani isolasi.
Berdasarkan Surat Edaran Kemenkes Nomor: HK 02.01/MENKES/202/2020 tentang Protokol Isolasi Diri Sendiri dalam Pnanganan COVID-19, jika terkena COVID-19 maka sebaiknya melakukan hal berikut:
Berita Terkait
-
Tragedi Kanjuruhan, Farzah Dwi Kurniawan Meninggal Bukan karena COVID-19, Ada Cedera di Dada dan Perut
-
Kenali Gejala Covid-19 Varian XBB
-
7 Anak Gagal Ginjal Akut Masih Dirawat di RSUP M Djamil Padang, Begini Kondisinya
-
Waspada! Ada Covid-19 Varian XBB, Masyarakat Diminta Ini
-
Sudah Masuk Indonesia, Apa Gejala Covid-19 Varian XBB?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan