Suara.com - Triathlon merupakan olahraga ekstrem yang dilakukan dengan berlari, berenang, dan bersepeda dalam satu perlombaan. Sebagai olahraga ekstrem, risiko cedera yang terjadi akibat triathlon pun meningkat.
Studi menyebut 56 persen kasus cedera muncul dikarenakan latihan yang terlalu berlebihan, dan 25 persen di antaranya merupakan cedera lutut yang meliputi memar, keseleo, bahkan hingga patah tulang. Dalam studi yang sama, dinyatakan juga bahwa bagian lutut merupakan salah satu tempat yang memiliki mayoritas cedera.
Dijelaskan dr. Sophia Hage, SpKO, dokter spesialis kedokteran olahraga dari Royal Sports Performance Centre, triathlon memberikan beban ekstra bagi bagian lutut dan pergelangan kaki, yang merupakab bagian tumpuan tubuh saat bergerak.
"Untuk itu, sebelum melakukan latihan, peserta perlu melakukan initial check up seperti fitness test yang mencakup pemeriksaan komposisi tubuh dan postur, fleksibilitas, kekuatan otot, ketahanan otot, dan ketahanan jantung paru. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengetahui tingkat kebugaran peserta sehingga dapat menentukan jenis dan intensitas latihan yang tepat," tuturnya dalam keterangan yang diterima Suara.com.
Cedera lutut memang rentan terjadi saat berlari, berenang, maupun bersepeda, meski sudah melakukan persiapan yang cukup.
Diungkap oleh dr. Bobby Nelwa, SpOT(K), dokter spesialis orthopedi dan traumatologi dari Royal Sports Medicine Centre, keluhan nyeri di lutut yang sudah terjadi berulang kali perlu jadi perhatian serius. Sebab, bukan tak mungkin cedera ini menghalangi atlet dan penggiat untuk berprestasi.
"Adapun pemeriksaan yang dilakukan meliputi inspeksi, palpasi, dan pemeriksaan khusus untuk menilai meniskus dan ligamen lutut. Setelah mengetahui permasalahan utama dari nyeri, dokter akan memberikan rekomendasi penanganan yang terbaik seperti cukup dengan fisioterapi atau harus ditindak lebih lanjut dengan metode Arthroscopy,” tambah dr. Bobby.
Berkenaan dengan Hari Dokter Nasional di bulan Oktober 2022, dokter dan seluruh tenaga medis Rumah Sakit Royal Progress khususnya di bidang sport orthopedic, menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung masyarakat penggiat olahraga untuk “Bersama Cetak Juara” dengan berkontribusi langsung pada industri olahraga.
“RSPC dan RSMC menyediakan fasilitas medis dan recovery seperti ambulans, tandu, dan tim tenaga medis lengkap, termasuk dokter spesialis kedokteran olahraga, fisioterapis, physical therapist, psikolog olahraga, dan lainnya, untuk melayani keperluan medis dan recovery terkait acara. Kami bukan hanya memberikan pertolongan pertama saat acara, tetapi juga memastikan standard pelayanan medis, koordinasi dan bahkan hingga pemulihan pasca event yang ditangani dengan standard internasional,” ujar dr. Sophia.
Berita Terkait
-
4 Sandal Kesehatan Terbaik untuk Redakan Nyeri Lutut Lansia dan Dewasa
-
Triathlon Ukir Sejarah, Prestasi Atlet Indonesia Bersinar di SEA Games 2025 Thailand
-
Manchester United vs Newcastle, Siapa Pengganti Bruno Fernandes?
-
Manchester United Krisis Pemain, Paksa Joshua Zirkzee Tetap Bertahan di Old Trafford
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Lokal dengan Cushion Empuk, agar Tidak Nyeri Lutut saat Jogging
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan