Suara.com - Tragedi Itaewon menjadi trending di media sosial setelah adanya kerusuhan pada pesta Halloween. Dikatakan, sekitar 149 orang tewas terinjak-injak dan sesak napas akibat ramainya kerumunan saat itu.
Dalam video yang diunggah akun Twitter @kyuchanvr, Sabtu (29/10/2022), terlihat orang-orang berdesakan bahkan sulit untuk bergerak. Akibatnya, banyak orang-orang yang kehabisan napas dan pingsan, hingga meninggal dunia.
“Perayaan Halloween di Itaewon udah kek zombie desek-desekan, banyak yang sesak napas juga pingsan,” tulis akun @kyucharnvr.
Sementara itu, dalam video yang beredar di topik trending “Itaewon” terlihat banyak masyarakat yang kehabisan oksigen hingga memerlukan CPR. Kondisi sesak napas yang dialami korban sendiri lantas menjadi perhatian.
Apalagi, para korban yang sesak napas ada yang dibiarkan begitu saja tanpa penanganan yang mumpuni. Selain itu, para korban yang melakukan CPR juga berada pada ruang yang masih padat. Beberapa menilai penanganan para korban yang sesak napas itu kurang baik.
Lantas sebenarnya bagaimana dan apa yang harus dilakukan saat untuk menangani sesak napas pada seseorang?
Melansir laman Medicalnewstoday, beberapa pertolongan pertama yang dapat dilakukan untuk menangani sesak napa di antaranya:
Melatih napas dalam-dalam
Bernapas dalam-dalam dapat membantu mengelola pernapasan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara berikut:
Baca Juga: Mengenal Itaewon, Pemukiman Warga Ramah Turis di Kota Seoul yang Menjadi Tempat Tragedi Halloween
- Berbaring dan meletakkan tangan di perut.
- Tarik napas dalam – dalam melalui hidung, kembangkan perut dan biarkan paru-paru terisi udara penuh
- Tahan napas selama beberapa detik
- Bernapas perlahan melalui perut.
Berdasarkan penelitian, teknik satu ini dipercaya membantu mengatasi sesak napas pada seseorang.
Pernapasan bibir mengerucut
Selain melatih napas secara biasa, mengerucutkan bibir dapat menjadi cara untuk membantu mengatasi sesak napas. Hal ini juga sangat berguna untuk mengatasi sesak napas jika menghadapi kecemasan. Cara melakukan pernapasan bibir mengerucut yaitu:
- Duduk tegak di kursi dengan bahu rileks
- Tekan bibir dan beri celah kecil di antara bibir
- Tarik napas melalui hidung beberapa detik
- Buang napas dengan perlahan melalui bibir selama empat hitungan
- Ulangi pola pernapasan ini beberapa kali
Temukan posisi yang nyaman
Cara lain untuk mengatasi sesak napas yaitu dengan menemukan posisi yang nyaman. Penting untuk mencari posisi orang tersebut untuk bisa nyaman bernapas baik secara duduk, bersandar, berdiri, atau berbaring.
Menggunakan kipas
Dalam sebuah studi pada 2010, menggunakan kipas genggam dan mengipaskannya ke wajah dapat mengurangi sesak napas. Hal ini dapat membuat tubuh seolah menerima banyak udara sehingga sesak napas semakin berkurang.
Meski demikian, kondisi ini tidak dapat mengatasi gejala yang dialami secara medis. Namun, dengan kipas genggam dapat membantu mengatasi sesak napa yang dialami.
Menghirup uap
Menghirup uap dapat membantu hidung seseorang terasa menjadi lebih bersih. Hal ini akan membuatnya lebih mudah untuk bernapas. Uap yang lembab dapat memecah lendir di paru-paru sehingga sesak napas menjadi berkurang.
Untuk membuat uap dapat menggunakan mangkuk berisi air panas. Bisa juga dengan memberikan minyak esensial seperti peppermint atau eucalyptus. Setelah itu, posisikan wajah di atas mangkuk dan hirup uap dari air tersebut.
Minum kopi hitam
Kopi hitam juga menjadi salah satu cara untuk mengurangi sesak napas. Kafein dipercaya dapat mengurangi sesak pada otot-otot di saluran pernapasan. Dalam ulasan di 2010, efek kafein membantu meningkatkan saluran napas penderita asma. Meski demikian, kopi hitam juga tidak baik untuk dikonsumsi terlalu banyak karena dapat membuat detak jantung meningkat.
Makan jahe segar
Jahe segar juga menjadi cara untuk mengurangi sesak napas. Jahe juga bisa direbus sehingga menjadi minuman. Studi menunjukkan, jahe dipercaya dapat melawan virus pernapasan syncytial sehingga sesak napas berkurang.
Berita Terkait
-
7 Fakta Seputar Polisi Tembak Gas Air Mata ke Unisba dan Unpas
-
4 Pertolongan Pertama Digigit Ular, Jangan Panik Selamatkan Nyawa!
-
Jinakkan Serangan Asam Lambung dengan 7 'Pemadam Api' Cepat Ini!
-
Jatuh Saat Mendaki Gunung? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Pertolongan Pertama Bagi Pendaki
-
Pemudik Diminta Waspada Kaki Bengkak saat Mudik Lebaran, Ikuti Tips Ampuh dari Pakar Vito
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
Terkini
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025