Suara.com - Hampir setiap orang pernah alami sembelit atau susah buang air besar (BAB), entah karena kurang serat atau tubuh sedang tidak sehat. Jika sudah begini umumnya pencahar alami sangat dibutuhkan.
Alih-alih langsung mengandalkan obat pencahar, tidak ada salahnya mencoba pencahar alami lebih dulu agar tubuh tidak tergantung pada obat. Apalagi pencahar alami mudah ditemukan dalam keseharian kita loh.
Berikut ini 7 pencahar alami untuk sembelit agar BAB lancar, mengutip Healthline, Rabu (8/11/2022).
1. Biji Chia
Biji chia mengandung tinggi serat, ia juga mampu mendorong tinja yang sulit keluar. Apalagi dalam 100 gram biji chia mengandung 9,8 gram serat. Biji chia bekerja dengan cara menyerap air dalam bentuk gel, dan membuat tinja lebih lembut, dan atasi sembelit.
2. Berry
Buah ini disebut sebagai pencahar alami, dalam satu cangkir atau 150 gram, mengandung 8 gram serat. Departemen Pertanian Amerika Serikat atau USDA merekomendasikan konsumsi 14 gram serat per 1.000 kalori.
3. Kacang-kacangan
Contohnya seperti kacang, buncis, kacang polong hingga kacang tanah. Ini karena konsumsi kacang-kacangan bisa meningkatkan produksi asam butirat. Sedangkan asam butirat mampu meningkatkan pergerakan di saluran cerna.
Baca Juga: Jangan Ditahan, Begini Cara Buang Air Besar di Toilet Pesawat
4. Sayuran Hijau
Konsumsi sayuran seperti bayam, kangkung, kubis teratur bisa mencegah sembelit. Ini karena sayuran hijau mengandung vitamin, mineral dan serat tinggi, dengan sedikit kalori. Apalagi sayuran hijau juga mengandung magnesium, zat utama yang terkandung dalam obat pencahar, karena mampu menarik air ke dalam usus.
5. Apel
Apel tinggi kandungan pektin, yakni serat larut yang berfungsi sebagai pencahar alami. Apalagi penelitian di 2014 menunjukan bawa pektin bisa mempercepat pergerakan usus besar. Pektin juga berfungsi sebagai prebiotik yang bisa meningkatkan jumlah bakteri baik dalam usus.
6. Kopi
Bagi sebagian orang kopi bisa mempercepat aktivitas buang air besar. Ini karena kopi mengandung kafein, yang dibutuhkan zat penggerak di saluran usus.
Berita Terkait
-
Buah Kiwi, Kunci Rahasia Meringankan Sembelit dan Memperbaiki Pencernaan
-
Begini Cara Ular Buang Air Besar, Prosesnya Ternyata Unik dan Tak Disangka
-
Benarkah Main HP Saat BAB Bisa Picu Ambeien? Ini Peringatan Ahli!
-
3 Fakta Tersangka Buang Air Besar di Mobil Polisi Bengkulu, Viral di Media Sosial!
-
Ironi Jakarta: Kota Metropolitan, Warganya BAB Tanpa Sanitasi Layak!
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan