Suara.com - Dokter mengingatkan pengidap HIV untuk tidak menunda-nunda vaksinasi Covid-19, mengingat risiko keparahan yang lebih tinggi. Bagaimana dengan isu vaksin Covid-19 memiliki efek samping buruk bagi orang dengan HIV (ODHIV)?
Dijelaskanm oleh Ketua Perhimpunan Dokter Peduli AIDS Indonesia (PDPAI) Dr. dr Evy Yunihastuti, SpPD, isu miring seputar efek samping vaksin Covid-19 memang membuat ODHIV enggan melakukannya. Padahal dampak buruk tidak vaksin lebih mematikan dibanding efek sampingnya.
Dokter Evy menjelaskan, HIV bukanlah penghalang dari vaksin Covid-19, bahkan jika CD4 orang tersebut rendah. Mereka yang menderita HIV tetap aman untuk melakukan vaksinasi dan tidak berpengaruh pada kondisi kesehatannya.
"HIV bukan penghalang penggunaan vaksin Covid-19 meskipun CD4 rendah. Jadi aman karena yang digunakan ini vaksin virus mati sehingga lebih aman," kata Dokter Evy dalam acara diskusi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Rabu (30/11/2022).
Meski demikian, Dokter Evy menjelaskan, untuk efektivitas vaksin Covid-19 memang kemungkinan tidak 100 persen. Namun, hal bukan berarti vaksin yang diberikan tidak bermanfaat. Ia menambahkan, vaksin Covid-19 yang diberikan tetap bermanfaat bagi ODHIV.
Sebab berdasarkan penelitian, orang dengan HIV (ODHIV) akan sangat berisiko terkena Covid-19. Bahkan, jika para penderita HIV terkena Covid-19, mereka berisiko mengalami gejala yang lebih berat hingga 44,8 persen.
"ODHIV itu memiliki persepsi mengalami risiko gejala yang lebih berat sekitar 44,8 persen dibandingkan yang non-HIV," ujarnya.
Tidak hanya itu, Dokter Evy menjelaskan jika ODHIV mengalami Covid-19, risiko kematiannya 1,8 kali lebih tinggi daripada mereka yang tidak menderita HIV. Sementara untuk risiko terkena Covid-19 angkanya mencapai 1,3 - 2,3 kali lebih besar
“Mereka yang ODHIV juga memiliki risiko kematian yang lebih besar, yaitu sekitar 1,8 kali dibandingkan mereka yang non-HIV. Selain itu, risiko tertularnya Covid-19 mencapai angka 1,3 sampai 2,3 kali lebih besar,” pungkasnya.
Baca Juga: Daftar Imunisasi Wajib untuk Anak Apa Saja? Orang Tua Perlu Tahu dari Polio, PCV hingga BCG
Berita Terkait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
Terkini
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!