Suara.com - Batu saluran kemih seringkali tidak disadari oleh banyak orang. Padahal, kondisi tersebut bisa mempengaruhi metabolisme tubuh. Oleh sebab itu penting untuk mengetahui tentang berbagai sebab dan risikonya.
Seperti diketahui, Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI) mendefinisikan Batu Saluran Kemih sebagai pembentukan batu di saluran kemih yang dapat diklasifikasikan berdasarkan penyebab dan gejalanya. Batu Saluran Kemih atau dalam bahasa ilmiahnya Urolithiasis menghambat peredaran yang berasal dari ginjal hingga uretra.
Terdapat beberapa penyebab Batu Saluran Kemih, antara lain Gangguan Saluran Urin, Gangguan Metabolik, Infeksi Saluran Kemih, Dehidrasi dan Idiopatik.
Dalam keterangannya, Dokter Spesialis Urologi Siloam Hospital Mataram dr Pebrian Jauhari menjelaskan bahwa batu saluran kemih juga memiliki faktor risiko turun temurun. Hal itu biasanya dapat terdiagnosis pada rentan usia 30 - 50 tahun dan dengan perbandingan resiko 3:1 antara laki-laki dan perempuan.
"Adapun Tatalaksana medis dilakukan untuk menghilangkan nyeri dengan melakukan pemeriksaan penunjang Laboratorium dan Radiologi, Tindakan ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy) dan PCNL ( Percutaneous Nephro Litholapaxy)," kata dia.
dr Pebrian Jauhari menegaskan bahwa tatalaksana yang dilakukan untuk menurunkan rasa nyeri dengan melakukan terapi konservatif ataupun ekspulsif medikamentosa, ESWL, Endourologi dan Pembedahan.
Seperti diketahui, data menunjukan angka rata rata kekambuhan adalah 7% atau kurang lebih 50% pada kurun waktu 10 tahun terakhir.
"Adapun untuk pencegahannya dengan menghindari dehidrasi dan memenuhi kebutuhan air putih harian 2-3 Liter, melakukan diet rendah protein, oksalat, garam dan purin. Serta medikamentosa pada pengidapnya yaitu dengan terapi sebagai pengobatan atau minum obat secara oral, pil, kapsul, suntik hingga infus.," kata dia.
Baca Juga: 6 Gejala Kolesterol Tinggi yang Dialami Tubuh, Nyeri pada Dada hingga Sulit Berjalan
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif