Suara.com - Bagi para ibu hamil, melakukan perjalanan merupakan suatu hal yang patut diperhatikan. Hal ini karena perjalanan yang dilakukan bisa saja berisiko besar pada kehamilannya.
Kendaraan yang dipilih juga akan sangat berpengaruh pada kehamilan para ibu. Pasalnya, ada beberapa kendaraan yang dapat memberikan efek buruk pada kehamilan dan mengancam kesehatan ibu serta janinnya.
Tidak hanya itu, hal lain yang penting diperhatikan ibu hamil saat melakukan perjalanan yaitu makanan yang dikonsumsi. Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr Cherysa Rifiranda, Sp. O. G., mengatakan, ada beberapa makanan yang kurang baik dikonsumsi ibu hamil. Beberapa makanan tersebut akan memberikan efek kurang baik jika dikonsumsi dan bisa membuat ibu hamil diare.
“Makanan juga penting diperhatikan karena bisa memengaruhi kondisi kesehatan kehamilan. Bahkan, beberapa makanan dapat menyebabkan diare saat bepergian,” ucap Dokter Cherysa dalam media briefing secara online beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Dokter Cherysa menjelaskan, ada beberapa hal yang boleh dan tidak dikonsumsi selama kehamilan di antaranya sebagai berikut.
Boleh dilakukan
- Mengonsumsi makanan yang matang dan disajikan secara hangat.
- Konsumsi buah-buahan dan sayuran seperti alpukat, daun bawang, jika bisa dikupas, dapat mengupasnya terlebih dahulu dan cuci dengan air bersih.
- Konsumsi wait atau minuman energi yang tertutup dan tersegel dengan baik.
- Konsumsi ikan yang yang sedang hamil.kacang-kacangan, yogurt, oatmeal, dan lain-lain.
Tidak boleh dilakukan
- Hindari konsumsi makanan daging atau ikan yang masih mentah atau setengah matang.
- Jangan konsumsi makanan yang produk susu yang tidak dipasteurisasi (diawetkan)
- Jangan minum apapun dengan es batu dari luar, hal ini karena es batu bisa saja mengandung air yang telah terkontaminasi.
- Hindari untuk konsumsi kafein secara berlebihan
- Usahakan untuk menghindari konsumsi alkohol semasa hamil.
Selain beberapa di atas untuk mencegah diare saat bepergian bagi ibu hamil, terdapat hal penting lain untuk bisa menjaga lainnya seperti hindari bepergian setelah 28 minggu. Hal ini karena di perjalanan bisa saja kehilangan keseimbangan yang membahayakan kehamilan.
Tidak hanya itu, para ibu hamil juga berpotensi mengalami mabuk perjalanan. Hal ini bisa saja membahayakan kesehatan ibu hamil dan janin di dalamnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!