Suara.com - Dokter Spesialis Gizi Klinik dr. Raissa Edwina Djuanda, M. Gizi menanggapi ratusan remaja Ponorogo hamil di luar nikah hingga meminta dispensasi nikah ke pengadilan agama. Ia mengatakan bahwa fenomena itu berisiko membuat anak tersebut melahirkan bayi stunting.
Fenomena ini diungkap Pengadilan Agama Ponorogo yang menerima laporan 191 anak menikah dini selama 2022. Dispensasi nikah yang diajukan berada di kisaran usia 15 hingga 19 tahun sebanyak 184 kasus, dan di bawah 15 tahun ada 7 kasus.
Dari ratusan kasus ini, mayoritas anak masih dalam tahap pendidikan SMP, dengan total 106 kasus. Kedua, siswa usia SD sebanyak 54 kasus, dan usia SMA terdapat 6 kasus.
Mirisnya, sebagian besar anak-anak yang mengajukan dispensasi nikah ini, sebanyak 105 anak belum bekerja. Sisanya 79 perkara merupakan anak-anak yang sudah bekerja di perusahaan swasta.
Untuk bisa tercatat di KUA (Kantor Urusan Agama), sesuai UU Perlindungan Anak dan UU Perkawinan syarat usia nikah minimal 19 tahun, jika kurang dari itu maka harus mengajukan surat dispensasi nikah agar pernikahannya memiliki kekuatan hukum.
Dikatakan dr. Raissa rerata anak yang hamil di luar nikah bukan hanya belum siap secara mental dan psikologis, fisik anak yang masih dalam tahap pertumbuhan juga belum kuat mengandung bayi.
Apalagi jika pola makan anak tersebut belum optimal, yang akhirnya menyebabkan risiko bayi yang dikandungan kekurangan zat gizi.
"Jika fisik dan mentalnya kalau belum siap,ada salah satu pola asuh dan pola makan tentu anaknya berisiko stunting juga nantinya," ungkap dr. Raissa dalam acara diskusi Rumah Sakit Pondok Indah Group di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (18/1/2023).
Tapi jika sudah terlanjur kejadian, yang bisa dilakukan agar ibu dan anaknya sehat saat lahir di kemudian hari, yakni harus memperhatikan, asupan zat gizi tambahan.
Baca Juga: Pengetahuan Minim Jadi Biang Kerok Angka Stunting Masih Tinggi, Terus Harus Bagaimana?
"Jika terlanjur hamil, perhatikan zat besi, vitamin B12, folat, vitamin D, dan juga lemak, sertakan protein dalam makan berat dan makan seperti telur dan susu harus tercukupi," jelas dr. Raissa.
Adapun rinciannya sebelum kehamilan harus pastikan dalam makanan terkandung, iron, vitamin B12, vitamin D, asam folat, dan yodium.
Pada trimester 1 atau tiga bulan pertama kehamilan, yaitu iron, vitamin B12, asam folat, vitamin D, protein, dan lemak.
Sedangkan pada trimester 2 dan 3 usia kehamilan 3 hingga 9 bulan yaitu harus memenuhi protein, lemak, karbohidrat, iron, kalsium, dan vitamin.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda