Suara.com - Sebagai tindak lanjut dari langkah penanganan Covid-19 yang telah membawa dampak pandemi beberapa tahun belakangan, pemerintah terus melaksanakan program vaksinasi. Pemberian vaksin booster kembali dilakukan, dan jenis vaksin booster kedua ternyata cukup beragam.
Pelaksanaan program vaksinasi booster kedua akan mulai dilaksanakan oleh Kemenkes pada tanggal 24 Januari 2023 mendatang. Hal ini didasari pada apa yang tertuang di Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/C/380/2023.
Lalu Jenis Apa Saja yang Digunakan?
Mengacu pada informasi yang telah beredar, sedikitnya terdapat tujuh jenis vaksin yang akan digunakan untuk program booster kedua ini. Ketujuh vaksin tersebut adalah Sinovac, Astrazeneca, Pfizer, Moderna, Janssen, Sinopharm, dan Covovax.
Untuk dosis yang diberikan sendiri wajib menyesuaikan dengan jenis booster pertama yang diterima sebelumnya. Secara singkat, berikut gambaran dosis vaksin booster kedua mengacu pada jenis vaksin booster pertama yang diterima.
- Jenis booster pertama menggunakan Sinovac, maka booster kedua menggunakan Astrazeneca atau Pfizer dengan setengah dosis atau 0,25 ml, atau Moderna, Sinopharm, Sinovac, Zifivax, Indovac, Inavac dosis penuh atau 0,5 ml.
- Jenis booster pertama menggunakan Astrazeneca, maka booster kedua menggunakan Moderna setengah dosis atau 0,25 ml, atau Pfizer sebanyak 0,15 ml, atau Astrazeneca sebanyak 0,5 ml.
- Jenis booster pertama menggunakan Pfizer, maka booster kedua menggunakan Pfizer dosis penuh atau 0,3 ml, Moderna separuh dosis atau 0,25 ml, atau Astrazeneca dosis penuh atau 0,25 ml.
- Jenis booster pertama menggunakan Moderna, maka booster kedua menggunakan Moderna setengah dosis atau 0,25 ml, atau Pfizer setengah dosis atau 0,15 ml.
- Jenis booster pertama menggunakan Janssen, maka booster kedua menggunakan Janssen dosis penuh atau 0,5 ml, atau Pfizer dosis penuh atau 0,3 ml, atau Moderna separuh dosis sebanyak 0,25 ml.
- Jenis booster pertama menggunakan Sinopharm, maka booster kedua menggunakan Sinopharm dosis penuh atau 0,5 ml, atau Zifivax dosis penuh sebanyak 0,5 ml.
- Jenis booster pertama menggunakan Covovax, maka booster kedua menggunakan Covovax dosis penuh sebanyak 0,5 ml.
Vaksinasi booster tahap kedua ini dapat diberikan pada penerimanya dengan jarak waktu enam bulan sejak vaksinasi booster pertama. Masyarakat dapat mendatangi secara langsung fasilitas kesehatan atau pos pelayanan vaksinasi Covid-19 yang telah bekerjasama dengan pemerintah secara resmi.
Itu tadi informasi jenis vaksin booster kedua yang digunakan di Indonesia. Semoga menjadi artikel yang bermanfaat, dan jangan lupa konsultasikan dengan dokter kepercayaan Anda terkait urusan vaksinasi ini.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Baca Juga: Kapan Vaksin Booster Dosis Kedua Bisa Didapatkan Masyarakat Umum?
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien