Suara.com - Kondisi Cristalino David Ozora Latumahina alias David, korban penganiayaan oleh Mario Dandy, dipastikan tidak mengalami diffuse axonal injury (DAI) atau cedera otak parah.
Hal itu disampaikan langsung oleh Dokter Frans selaku Koordinator tim ICU RS Mayapada Kuningan yang menangani David.
"Dari mana itu DAI (diffuse axonal injury)? Itu ada kriteria dan tidak gampang menyebut langsung DAI, itu terlalu teledor kalau ngomong DAI, dasarnya apa?," kata dr Franz, saat menggelar jumpa pers di RS Mayapada Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (28/2/2023).
Ia menegaskan bahwa kondisi David menunjukan perkembangan yang baik. Bahkan, remaja 17 tahun itu sudah tidak lagi membutuhkan alat bantu pernapasan.
"Itu sudah kami lepas sejak tiga hari lalu," kata dr Frans.
Meski begitu, tim dokter masih terus melakukan perawatan intensif terhadap anak pengurus organisasi GP Anshor tersebut.
"Kita berharap kedepannya makin lebih membaik lagi. Mau sampai kapan itu belum dapat kita pastikan ini yang sangat penting," katanya.
DAI atau diffuse axonal injury termasuk jenis cedera otak traumatis (TBI) yang mengacu pada pemotongan serabut saraf penghubung panjang otak atau akson.
Diffuse axonal injury terjadi saat benturan keras atau sentakan tiba-tiba mengenai kepala, sehingga menyebabkan kerusakan pada otak.
Benturan itu menyebabkan otak bertabrakan dengan bagian dalam tengkorak, yang bisa mengakibatkan robeknya serabut saraf. Cedera terjadi ketika otak bergeser dan berputar di dalam tengkorak.
Hal ini dapat memengaruhi kemampuan berbagai wilayah otak untuk berkomunikasi dengan area lain, yang dapat menyebabkan masalah neurologis, termasuk koma, gangguan jangka panjang, atau kematian.
DAI biasanya diakibatkan oleh trauma tumpul di kepala dan memengaruhi fungsi otak. Penelitian menunjukkan bahwa ada lebih dari 64.000 kematian terkait diffuse axonal injury di Amerika Serikat pada tahun 2020, dikutip dari Medical News Today.
DAI juga penyebab paling umum dari koma, kecacatan, dan keadaan vegetatif persisten. Secara klinis, pakar kesehatan mendefinisikan diffuse axonal injury sebagai kehilangan kesadaran yang berlangsung selama 6 jam atau lebih setelah cedera.
Kondisi itu juga dapat menyebabkan perubahan perilaku, sosial, fisik, dan kognitif pada seseorang yang mungkin bersifat sementara atau permanen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Dulu Raja Rokok Hingga Saham, Kini Gudang Garam Berada di Tepi Jurang
-
Burden Sharing Kemenkeu-BI Demi Biayai Program Prabowo
-
Skandal Domino Menteri Kehutanan: Beneran Nggak Kenal atau Tanda Hilangnya Integritas?
-
Mikel Merino Hattrick, Spanyol Bantai Turki Setengah Lusin
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
Terkini
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini