Suara.com - Setiap anak memiliki tumbuh kembang dengan waktunya masing-masing. Maka dari itu penting bagi orangtua untuk memberikan stimulasi yang tepat, salah satunya agar terhindar dari speech delay.
Mengutip dari Halodoc pada Selasa, (7/3/2023), speech delay adalah kondisi keterlambatan bicara dan bahasa yang tidak sesuai pada usia anak. Anak menjadi kesulitan dalam menyampaikan sesuatu akibat keterbatasan pemahaman dan bahasa yang dimilikinya. Kondisi ini tentunya akan berdampak pada perkembangan anak.
Dr. Mesty Ariotedjo selaku dokter spesialis anak membagikan pemahamannya melalui unggahan reels Instagram pribadinya pada 6 Maret 2023, mengenai kondisi speech delay yang terjadi pada anak disebabkan bukan karena kurang distimulasi melainkan cara stimulasi yang kurang tepat.
“Bukan karena kurang distimulasi, seringkali anak terlambat bicara karen acara stimulasi yang kurang tepat. Seperti orangtua bicara terlalu cepat atau tidak memberi jeda kepada si Kecil untuk merespon,” tulisnya.
Ia pun memberikan tips-tips bagi para orangtua agar memberikan stimulasi yang tepat pada anak agar terhindar dari speech delay.
1. Jangan Gunakan Bahaya Bayi
Ketika mengajarkan anak untuk berbicara, usahakan orangtua menggunakan nada yang pelan dengan intonasi tidak terlalu cepat dan jelas dengan bahasa yang wajar bukan bahasa bayi.
2. Beri Jeda
Setiap kali mengajak anak untuk bicara, pastikan beri jeda di setiap kalimat yang disampaikan untuk si anak menjawab. Misalnya, ketika orangtua menyapa si anak beri jeda 5-10 detik sampai ia merespon meskipun hanya sebatas “aa… uu…”
Baca Juga: Aura Kasih Beberkan Sulitnya Jadi Single Parent, Sempat Ragu Urus Anak Sendirian?
3. Menatap Mata si Kecil
Pastikan ketika berbicara dengan anak untuk selalu menatap matanya, penting untuk melakukan eye contact ketika berbicara.
4. Peragakan di Depan Cermin
Orangtua juga bisa mengajarkan anak untuk berbicara melalui media cermin. Seperti ketika mengucapkan kata “Mama” atau “Ayah”, orangtua memperagakan gerakan mulut dengan jelas dan pastikan si anak memperhatikannya.
5. Perhatikan Tesktur Makan
Tekstur makanan juga berdampak pada perkembangan bicara anak. Pastikan tekstur makan si kecil sesuai usianya dan tidak telat naik tekstur untuk melatih kekuatan otot-otot mulutnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG